Dalam lanskap interaksi manusia yang semakin kompleks, terdapat sebuah kualitas langka yang melampaui penampilan fisik atau kekayaan materi. Kualitas ini adalah jazab—sebuah daya tarik fundamental, magnetis, dan otentik yang mampu menarik perhatian, memengaruhi keputusan, dan membangun hubungan yang mendalam. Jazab bukanlah sekadar pesona dangkal; ia adalah resonansi internal yang terpancar keluar, memancarkan kepercayaan diri, kehangatan, dan tujuan yang jelas. Menguasai jazab berarti memahami mekanisme psikologis dan perilaku yang mendasari daya tarik manusia yang paling kuat.
Artikel ini akan menelusuri secara komprehensif apa itu jazab, bagaimana ia dibentuk, dan strategi praktis untuk mengasah karisma yang mampu menempatkan Anda sebagai pusat pengaruh, baik dalam lingkungan profesional maupun personal. Kita akan membedah pilar-pilar yang menyokong daya tarik abadi, mulai dari kecerdasan emosional hingga penguasaan komunikasi non-verbal, yang semuanya merupakan kunci untuk memancarkan aura yang tak dapat diabaikan.
I. Memahami Esensi Jazab: Daya Tarik Sejati
Secara etimologis, konsep daya tarik sering kali dikaitkan dengan karisma dan magnetisme. Namun, jazab membawa makna yang lebih dalam—ia adalah sinkronisasi antara apa yang kita yakini, apa yang kita katakan, dan bagaimana kita bertindak. Ini adalah konsistensi yang menciptakan kepercayaan dan, pada gilirannya, menarik orang lain ke dalam orbit kita.
1. Jazab vs. Daya Tarik Fisik: Sebuah Perbedaan Kritis
Banyak orang keliru mengira daya tarik sejati hanya bergantung pada faktor estetika. Meskipun penampilan fisik dapat membuka pintu, jazablah yang membuat orang ingin tinggal. Daya tarik fisik memiliki masa kedaluwarsa dan sering kali subjektif, sementara jazab adalah kualitas abadi yang dibangun di atas fondasi karakter, kecerdasan, dan kehadiran. Ketika seseorang memancarkan jazab, mereka tidak hanya dipandang ‘menarik’ tetapi juga ‘berarti’ dan ‘penting’.
2. Tiga Komponen Utama Jazab
- Intensi (Niat): Daya tarik harus didasarkan pada niat yang tulus—keinginan untuk berinteraksi, memahami, dan memberikan nilai, bukan sekadar menerima validasi. Niat yang murni akan menghilangkan kepalsuan dan kecanggungan.
- Kehadiran (Presence): Kemampuan untuk berada sepenuhnya di momen. Orang yang jazab jarang terganggu oleh telepon atau kekhawatiran masa depan saat berinteraksi. Kehadiran penuh ini membuat lawan bicara merasa dihargai secara eksklusif.
- Pengaruh (Impact): Jazab selalu meninggalkan bekas, memengaruhi perasaan orang lain, dan mengubah cara pandang mereka, bahkan dalam interaksi singkat.
II. Pilar Psikologis: Otak di Balik Karisma
Daya tarik bukanlah sihir, melainkan hasil dari pemahaman mendalam tentang psikologi sosial. Orang tertarik pada apa yang memberi mereka rasa aman, kegembiraan, dan tantangan yang sehat. Menguasai jazab berarti menjadi ahli dalam memenuhi kebutuhan psikologis dasar ini.
1. Kepercayaan Diri sebagai Magnet Utama
Tidak ada faktor yang lebih berkontribusi pada jazab selain kepercayaan diri. Namun, ini bukanlah arogansi. Kepercayaan diri sejati adalah penerimaan penuh terhadap diri sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya. Ketika Anda menerima diri sendiri, Anda secara implisit memberi izin kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kepercayaan diri memancarkan stabilitas yang sangat dicari dalam interaksi sosial.
1.1. Menarik Batasan dan Nilai Diri
Orang yang jazab memiliki batasan pribadi yang jelas. Mereka tahu kapan harus berkata ‘ya’ dan ‘tidak’. Batasan ini menunjukkan bahwa mereka menghargai waktu dan energi mereka, yang ironisnya, membuat orang lain semakin menghargai mereka. Sikap ‘Saya tidak perlu validasi Anda, tetapi saya senang berinteraksi dengan Anda’ adalah inti dari karisma tanpa pamrih.
2. Kecerdasan Emosional (EQ) dan Empati
EQ adalah mata uang universal jazab. Ini adalah kemampuan untuk membaca, memahami, dan merespons emosi diri sendiri dan orang lain secara efektif. Orang yang ber-EQ tinggi dapat menciptakan ruang yang aman bagi orang lain untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi. Mereka tidak hanya mendengarkan kata-kata, tetapi juga nuansa, nada, dan bahasa tubuh.
Teknik Empati Mendalam: Untuk meningkatkan jazab, latihlah empati kognitif (memahami apa yang orang lain pikirkan), empati emosional (merasakan apa yang orang lain rasakan), dan yang paling penting, empati penuh kasih (merespons dengan keinginan untuk membantu atau mendukung). Jenis empati ini mengubah interaksi dari pertukaran informasi menjadi pertukaran energi yang bermakna.
3. Visi dan Tujuan yang Jelas
Manusia secara naluriah tertarik pada energi yang bergerak maju. Orang yang jazab adalah mereka yang memiliki arah hidup, gairah, dan tujuan yang jelas, terlepas dari seberapa besar atau kecil tujuan itu. Gairah ini menciptakan ‘api’ internal yang menarik, karena orang lain ingin merasakan energi dan motivasi tersebut. Ketika Anda bersemangat tentang sesuatu, Anda menjadi sumber inspirasi, dan inspirasi adalah daya tarik yang luar biasa kuat.
III. Menguasai Seni Komunikasi yang Mempesona
Jazab paling nyata terlihat dalam cara seseorang berkomunikasi. Ini bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi bagaimana kebenaran disampaikan, dan yang lebih penting, seberapa baik Anda mendengarkan.
1. Kekuatan Mendengarkan Aktif dan Reflektif
Di era perhatian yang terfragmentasi, tindakan mendengarkan secara penuh adalah tindakan karisma yang radikal. Mendengarkan reflektif melibatkan pengulangan inti sari dari apa yang dikatakan lawan bicara (‘Jadi, jika saya mengerti, masalah utamanya adalah X...’), yang tidak hanya memastikan pemahaman tetapi juga memvalidasi pengalaman mereka. Ini membuat orang merasa dilihat dan didengar—dua kebutuhan psikologis utama yang mendorong jazab.
2. Storytelling: Narasi Sebagai Jembatan Emosi
Fakta memberi informasi, tetapi cerita menciptakan koneksi. Orang yang jazab mahir menggunakan narasi untuk mengilustrasikan poin, membagikan nilai, atau membangun kesamaan. Cerita yang efektif harus autentik, memiliki struktur emosional yang jelas (konflik, klimaks, resolusi), dan secara implisit mengungkapkan pelajaran hidup atau nilai yang Anda yakini.
2.1. Menghindari Monolog dan Membangun Dialog
Komunikasi yang jazab adalah dialog, bukan monolog yang menunggu giliran berbicara. Ini membutuhkan fleksibilitas, humor, dan kemauan untuk membiarkan topik berkembang secara organik, daripada mengikuti skrip yang kaku. Selalu ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong lawan bicara untuk berbagi lebih dalam tentang diri mereka.
3. Artikulasi dan Kejelasan Verbal
Karisma terhambat oleh bahasa yang kabur atau ragu-ragu. Orang yang jazab berbicara dengan kejelasan, menggunakan jeda yang strategis untuk menekankan poin, dan memvariasikan kecepatan serta volume suara (paralanguage) mereka untuk menjaga minat pendengar. Kejelasan ini menunjukkan bahwa Anda memiliki otoritas dan keyakinan terhadap apa yang Anda sampaikan.
IV. Bahasa Tubuh dan Aura yang Tak Terbantahkan
Komunikasi non-verbal sering kali lebih berpengaruh daripada kata-kata yang diucapkan. Aura yang jazab adalah komposisi dari postur, gerakan, dan energi internal yang dipancarkan.
1. Postur Otoritatif dan Terbuka
Postur yang buruk tidak hanya merugikan kesehatan, tetapi juga secara non-verbal mengomunikasikan rasa tidak aman atau rendah diri. Postur jazab adalah postur ‘kekuatan tinggi’ (power pose): punggung tegak, bahu ditarik ke belakang, dan dada terbuka. Ini mengundang, tidak defensif. Hindari melipat tangan di depan dada, yang secara universal diartikan sebagai penghalang emosional.
2. Kontak Mata yang Menghipnotis
Kontak mata adalah alat terkuat dalam jazab. Kontak mata yang terlalu lama bisa terasa mengintimidasi, sementara kontak mata yang terlalu singkat mengindikasikan ketidakjujuran atau kurangnya minat. Kunci emasnya adalah menahan kontak mata selama 60% hingga 70% dari durasi percakapan, terutama saat mendengarkan. Tatapan Anda harus menyampaikan: "Saya sepenuhnya fokus pada Anda."
3. Jeda dan Kecepatan Gerakan yang Disengaja
Orang yang jazab tidak terburu-buru. Mereka bergerak dengan kecepatan yang disengaja, memberikan kesan bahwa mereka menguasai waktu mereka sendiri. Kecepatan bicara yang perlahan dan jeda yang tepat memberikan bobot pada kata-kata mereka. Gerakan tangan yang terkontrol dan bermakna—bukan gelisah—meningkatkan kredibilitas dan karisma.
V. Jazab dalam Lingkungan Profesional dan Kepemimpinan
Dalam dunia kerja, jazab diterjemahkan menjadi pengaruh (influence) dan kepercayaan (trust). Pemimpin yang jazab adalah mereka yang tidak perlu berteriak untuk didengar; kehadiran mereka saja sudah cukup untuk menggerakkan tim.
1. Kepemimpinan Berbasis Otentisitas
Seorang pemimpin yang jazab tidak mencoba menjadi orang lain. Mereka memimpin dari tempat otentik, mengakui kelemahan mereka, dan merayakan kekuatan tim mereka. Otentisitas ini membangun kesetiaan, karena anggota tim merasa bahwa mereka mengikuti manusia sejati, bukan hanya jabatan.
1.1. Konsistensi Nilai (Integrity)
Integrasi (kesesuaian antara perkataan dan perbuatan) adalah fondasi jazab profesional. Jika nilai-nilai yang Anda proklamirkan tidak tercermin dalam keputusan sehari-hari, daya tarik Anda akan cepat memudar. Integritas menciptakan prediktabilitas positif, yang merupakan komponen krusial dalam membangun kepercayaan jangka panjang.
2. Penguasaan Lingkungan Sosial (Social Fluency)
Jazab profesional berarti kemampuan berinteraksi mulus di berbagai hierarki sosial dan budaya. Ini melibatkan pengetahuan tentang kapan harus berbicara dengan ringan (small talk) dan kapan harus beralih ke diskusi yang substansial. Ini juga berarti mengingat detail tentang orang lain—nama pasangan mereka, proyek yang sedang mereka kerjakan—menunjukkan bahwa Anda tidak hanya melihat mereka sebagai alat, tetapi sebagai individu.
3. Memancarkan Ketenangan di Tengah Badai
Di masa krisis atau tekanan tinggi, pemimpin yang jazab adalah mercusuar ketenangan. Kemampuan untuk tetap tenang dan logis saat orang lain panik secara otomatis meningkatkan daya tarik dan otoritas Anda. Ketenangan ini berasal dari keyakinan yang mendalam terhadap proses dan kemampuan diri sendiri untuk mencari solusi.
VI. Hambatan Menuju Jazab: Mengapa Daya Tarik Gagal?
Banyak upaya untuk menjadi ‘karismatik’ justru gagal karena kesalahan mendasar yang menghancurkan otentisitas dan merusak kepercayaan. Memahami penghalang ini sama pentingnya dengan memahami pilarnya.
1. Kebutuhan Berlebihan akan Validasi (Neediness)
Kebutuhan (neediness) adalah kebalikan dari jazab. Ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar mencari persetujuan, perhatian, atau pujian dari orang lain, hal itu menciptakan energi yang menjauhkan. Jazab sejati bersifat independen dan didorong dari dalam, bukan dari respons eksternal. Jika kebahagiaan Anda tergantung pada reaksi orang lain, Anda telah menyerahkan karisma Anda.
2. Perbandingan dan Rasa Iri
Fokus pada diri orang lain menghancurkan fokus pada diri sendiri. Ketika Anda terus-menerus membandingkan hidup Anda, pencapaian, atau daya tarik Anda dengan orang lain, Anda memancarkan rasa tidak aman. Orang yang jazab mengakui kehebatan orang lain tetapi tetap fokus pada lintasan dan pertumbuhan pribadi mereka sendiri.
3. Tidak Adanya Kerentanan (Lack of Vulnerability)
Meskipun kepercayaan diri penting, mencoba tampil sempurna setiap saat akan menciptakan jarak. Orang tertarik pada kerentanan yang terkontrol. Mengakui kesalahan masa lalu, atau berbagi kesulitan yang telah Anda atasi, memungkinkan orang lain terhubung dengan Anda pada tingkat kemanusiaan yang lebih dalam. Ini adalah tindakan keberanian, dan keberanian adalah magnet.
Jazab sejati tidak memerlukan topeng. Ia membutuhkan kejujuran mendalam tentang siapa Anda dan siapa yang ingin Anda jadikan diri Anda di masa depan. Kepercayaan diri bukan berarti tidak memiliki rasa takut, melainkan bertindak meskipun rasa takut itu ada, dan membiarkan dunia melihat proses tersebut.
VII. Program Latihan Harian untuk Mengasah Jazab
Jazab bukanlah bakat genetik; ia adalah keterampilan yang diasah melalui praktik yang disengaja. Berikut adalah strategi harian dan jangka panjang untuk membangun karisma yang berkelanjutan dan mendalam.
1. Latihan Kehadiran (Mindfulness)
Setiap hari, luangkan waktu 10-15 menit untuk meditasi kesadaran (mindfulness). Ini melatih otak Anda untuk fokus sepenuhnya pada momen saat ini. Ketika Anda terbiasa hadir saat sendirian, Anda akan secara otomatis hadir saat berinteraksi dengan orang lain, yang merupakan komponen utama jazab.
2. Ekspansi Pengetahuan (Intellectual Curiosity)
Orang yang jazab memiliki wawasan dan perspektif unik. Tetapkan tujuan untuk belajar satu hal baru setiap hari. Baca buku di luar bidang Anda, dengarkan podcast yang menantang pandangan Anda, atau kuasai keterampilan baru. Kedalaman intelektual ini memberi Anda ‘bahan bakar’ untuk percakapan yang menarik dan substansial.
3. Refleksi Sosial: Jurnal Interaksi
Setelah interaksi sosial yang penting (pertemuan kerja, kencan, presentasi), luangkan waktu untuk merefleksikan: Apa yang berjalan baik? Di mana saya gagal mendengarkan? Kapan saya merasa tidak autentik? Jurnal ini memungkinkan Anda mengidentifikasi pola perilaku yang perlu diperbaiki dan mengintegrasikan umpan balik untuk pertumbuhan jazab yang berkelanjutan.
4. Teknik ‘Mirroring’ Halus
Dalam interaksi, latih mirroring—meniru bahasa tubuh lawan bicara Anda secara halus. Jika mereka bersandar ke depan, lakukan hal yang sama. Jika mereka berbicara dengan nada tenang, sesuaikan nada Anda. Teknik ini, jika dilakukan tanpa disadari, membangun ‘rapport’ (hubungan harmonis) yang sangat cepat, membuat lawan bicara merasa nyaman dan terhubung.
5. Investasi pada Energi Fisik
Jazab membutuhkan energi. Kehadiran karismatik sulit dipancarkan jika Anda kelelahan, kurang gizi, atau merasa sakit. Pastikan Anda memprioritaskan tidur yang cukup, olahraga teratur, dan diet yang sehat. Kualitas hidup fisik secara langsung memengaruhi kualitas energi emosional Anda.
VIII. Analisis Mendalam tentang Jazab Jangka Panjang
Daya tarik yang dangkal adalah tentang dampak instan. Jazab yang abadi adalah tentang dampak jangka panjang dan warisan. Ini menuntut lebih dari sekadar teknik; ia menuntut evolusi karakter.
1. Kekuatan Humor dan Keriangan
Kemampuan untuk tertawa—terutama menertawakan diri sendiri—adalah pemulus sosial yang luar biasa. Humor yang cerdas menunjukkan fleksibilitas kognitif dan ketidakpedulian yang sehat terhadap kesempurnaan. Orang yang jazab menggunakan humor untuk meredakan ketegangan dan menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap diri mereka terlalu serius.
2. Prinsip Konsistensi Otentisitas
Agar jazab bertahan lama, ia harus konsisten di semua area kehidupan. Jika Anda karismatik di panggung tetapi kasar kepada pelayan, daya tarik Anda akan dianggap sebagai manipulasi. Jazab sejati adalah watak, bukan pertunjukan. Ini adalah tentang memastikan bahwa diri Anda yang paling otentik dan terbaik selalu muncul, terlepas dari siapa yang menonton.
3. Daya Tarik Keterbatasan yang Diterima
Paradoks jazab adalah bahwa orang tidak tertarik pada kesempurnaan, tetapi pada potensi yang direalisasikan. Ketika Anda jujur tentang kekurangan Anda (tetapi juga menunjukkan kemauan untuk berkembang), Anda menjadi lebih manusiawi dan karenanya, lebih menarik. Keterbatasan yang diterima ini menghilangkan tekanan dari orang lain untuk menjadi sempurna di sekitar Anda.
4. Mengembangkan Rasa Hormat (Reverence)
Hormat adalah perasaan kagum dan apresiasi terhadap kehidupan. Orang yang jazab seringkali memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap proses kehidupan, terhadap keindahan dunia, atau terhadap potensi manusia. Gairah ini memancarkan cahaya yang secara otomatis menarik orang lain. Mereka melihat bahwa Anda adalah seseorang yang benar-benar menikmati dan menghargai keberadaan.
IX. Penerapan Jazab dalam Negosiasi dan Persuasi
Dalam konteks negosiasi, jazab adalah senjata rahasia yang melampaui logika dan angka. Ini tentang membangun ‘Ya’ emosional sebelum Anda meminta ‘Ya’ logis.
1. Pendekatan Win-Win Emosional
Orang yang jazab dalam negosiasi memimpin dengan rasa saling menghormati dan empati terhadap kebutuhan lawan. Mereka tidak melihat negosiasi sebagai pertempuran untuk dimenangkan, tetapi sebagai masalah untuk dipecahkan. Ketika Anda memancarkan niat tulus untuk menemukan solusi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, lawan bicara Anda secara psikologis lebih mungkin untuk menurunkan pertahanan mereka.
2. Penggunaan ‘Lisan’ dan ‘Paralanguage’
Dalam negosiasi, gunakan intonasi dan kecepatan bicara untuk menciptakan rasa mendesak atau ketenangan yang diperlukan. Tekankan poin-poin kunci dengan jeda yang dramatis. Gunakan suara yang hangat saat membangun hubungan dan suara yang lebih tegas (tetapi tetap tenang) saat mempertahankan batasan atau nilai Anda. Variasi vokal ini menjaga perhatian dan memproyeksikan kontrol.
3. Membaca Ruangan (The Art of Calibration)
Jazab adalah kemampuan beradaptasi. Sebelum memasuki negosiasi, lakukan kalibrasi: Amati suasana hati, kekhawatiran, dan energi kolektif ruangan. Negosiator yang jazab menyesuaikan bahasa tubuh dan pendekatan mereka agar selaras dengan lingkungan, menciptakan rasa kesamaan sebelum pembahasan substansial dimulai.
X. Masa Depan Jazab: Autentisitas di Era Digital
Di dunia yang didominasi oleh komunikasi virtual, mempertahankan dan memproyeksikan jazab menghadapi tantangan baru, namun juga peluang yang unik.
1. Kehadiran Digital yang Disengaja
Di media sosial dan panggilan video, jazab diterjemahkan menjadi kejelasan, konsistensi pesan, dan fokus. Hindari memproyeksikan citra yang terlalu disaring atau tidak realistis. Keautentikan (yaitu, menunjukkan perjuangan dan kemenangan Anda secara seimbang) menciptakan resonansi yang jauh lebih besar daripada profil yang tampak sempurna.
2. Mengatasi Filter dan Distorsi Virtual
Dalam komunikasi digital (email, chat), risiko kehilangan nuansa non-verbal sangat tinggi. Orang yang jazab di ruang digital sangat teliti dengan kata-kata mereka, menggunakan nada yang jelas, dan sering kali lebih memilih komunikasi yang lebih kaya (video/audio) ketika masalahnya sensitif, untuk memastikan empati dan kehadiran tidak hilang.
3. Memanfaatkan Teknologi untuk Koneksi Mendalam
Gunakan teknologi untuk memperkuat jazab, bukan menggantikannya. Kirim pesan video singkat, buat panggilan telepon yang tidak terjadwal untuk sekadar menanyakan kabar, atau kirim catatan tulisan tangan setelah pertemuan penting. Tindakan-tindakan ini menunjukkan investasi waktu dan perhatian, yang merupakan inti dari jazab.
XI. Latihan Kognitif untuk Penguatan Jazab Internal
Daya tarik yang paling efektif berasal dari pekerjaan internal yang solid. Karisma dibangun di dapur pikiran.
1. Penghapusan Self-Talk Negatif
Pikiran internal kita adalah sumber emosi yang memancar keluar. Jika Anda secara internal mengkritik diri sendiri, energi tersebut akan memancar sebagai kecemasan atau ketidakamanan. Latih identifikasi dan penggantian self-talk negatif dengan pernyataan yang netral dan konstruktif. Perubahan cara Anda berbicara pada diri sendiri adalah prasyarat untuk mengubah cara dunia berbicara kepada Anda.
2. Cultivating ‘Grit’ (Ketahanan)
Orang yang jazab seringkali memiliki kisah ketahanan. Ketahanan terhadap kegagalan dan kemunduran adalah sinyal kekuatan batin. Latih diri Anda untuk melihat kegagalan sebagai data, bukan sebagai vonis. Kemauan Anda untuk bangkit kembali setelah jatuh adalah salah satu aspek karisma yang paling inspiratif.
3. Prinsip Abundance (Kelimpahan)
Pola pikir kelimpahan (percaya bahwa ada cukup peluang, perhatian, dan kesuksesan untuk semua orang) adalah fondasi jazab. Ketika Anda beroperasi dari pola pikir kelimpahan, Anda tidak merasa terancam oleh kesuksesan orang lain. Sebaliknya, Anda dapat merayakan pencapaian mereka dengan tulus, dan ketulusan ini sangat menarik.
XII. Epilog: Warisan Daya Tarik yang Abadi
Menguasai jazab adalah perjalanan seumur hidup, bukan tujuan instan. Ia melibatkan peleburan elemen psikologi, komunikasi, dan integritas pribadi menjadi satu kesatuan yang kohesif. Karisma abadi bukanlah tentang bagaimana Anda membuat orang berpikir tentang Anda, tetapi bagaimana Anda membuat mereka merasa tentang diri mereka sendiri ketika mereka berinteraksi dengan Anda.
Inti dari jazab adalah kehangatan yang tulus, kepercayaan diri yang kokoh, dan fokus yang tidak terbagi pada interaksi saat ini. Ketika Anda berinvestasi dalam pengembangan karakter dan kehadiran otentik, daya tarik akan menjadi hasil alami. Anda akan menarik peluang, hubungan, dan pengaruh tanpa perlu mencarinya secara aktif. Jadilah energi yang Anda inginkan di dunia, dan dunia akan tertarik kepada Anda dengan kekuatan magnetis yang tak terhindarkan.
Proses ini menuntut kejujuran brutal mengenai area yang memerlukan perbaikan dan ketekunan yang tenang dalam menerapkan perubahan. Jazab yang sejati tidak hanya mengubah persepsi orang lain tentang Anda; yang paling penting, ia mengubah hubungan Anda dengan diri sendiri, menjadikannya lebih kuat, lebih damai, dan pada akhirnya, lebih memikat.
Mulailah hari ini dengan satu praktik kecil: mendengarkan satu orang secara penuh, tanpa gangguan, dan saksikan bagaimana perubahan sederhana dalam kehadiran Anda dapat menghasilkan resonansi jazab yang luar biasa kuat.