Menjelajahi Pesona Kediri: Kota Tahu, Sejarah, dan Budaya

Kediri, sebuah nama yang tak asing lagi di telinga masyarakat Jawa Timur, bahkan Indonesia. Kota yang terletak di bantaran Sungai Brantas ini bukan sekadar pusat industri rokok terbesar di Asia Tenggara, melainkan juga sebuah mozaik kaya akan sejarah, budaya, dan pesona alam yang memukau. Dari jejak kerajaan-kerajaan besar di masa lampau hingga gemerlapnya kehidupan modern, Kediri menawarkan pengalaman yang mendalam bagi siapa pun yang bersedia menyelami setiap sudutnya.

Artikel ini akan mengajak Anda dalam perjalanan virtual yang komprehensif, menyingkap lapis demi lapis kekayaan Kediri. Kita akan menyelami sejarah panjangnya, menelusuri keunikan budayanya, mengeksplorasi destinasi wisatanya yang beragam, serta memahami denyut ekonominya yang dinamis. Persiapkan diri Anda untuk terpesona oleh keindahan dan kedalaman makna yang tersembunyi di balik nama Kediri.

Sejarah Panjang dan Megah Kediri

Kediri bukanlah kota biasa. Namanya selalu terkait erat dengan kejayaan masa lalu, khususnya periode emas kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara. Sejarahnya yang kaya adalah fondasi kuat yang membentuk identitas Kediri hingga kini.

Era Kerajaan Kuno: Panjalu Jenggala dan Kadiri

Akar sejarah Kediri dapat ditarik mundur hingga abad ke-11. Pada masa itu, wilayah Jawa Timur terbagi menjadi dua kerajaan kembar yang saling bersaing: Panjalu (Kediri) dan Jenggala. Perpecahan ini adalah warisan dari Raja Airlangga yang membagi kerajaannya untuk kedua putranya. Panjalu, yang berpusat di wilayah Kediri saat ini, perlahan mengungguli Jenggala dan menjadi kekuatan dominan dengan nama Kerajaan Kadiri (sering juga disebut Kediri).

Kerajaan Kadiri mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-12 di bawah pimpinan raja-raja besar seperti Jayabaya, yang terkenal dengan ramalannya (Jangka Jayabaya) yang melegenda, dan Kertajaya. Di bawah pemerintahan mereka, Kadiri menjadi pusat kebudayaan dan sastra yang gemilang. Karya-karya sastra Kakawin Bharatayuddha oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Kakawin Arjunawiwaha, serta Kakawin Hariwangsa lahir pada periode ini, menjadi bukti tingginya peradaban dan perkembangan intelektual saat itu. Pengaruh Kadiri membentang luas, bahkan hingga ke luar Jawa, menunjukkan dominasinya dalam perdagangan dan politik maritim.

Namun, kejayaan Kadiri harus berakhir tragis di tangan Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, dalam pertempuran di Ganter pada sekitar abad ke-13. Meskipun demikian, warisan Kadiri tetap hidup, tercermin dalam situs-situs purbakala dan cerita rakyat yang masih lestari.

Dari Majapahit hingga Kolonial Belanda

Setelah runtuhnya Kadiri, wilayah Kediri menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan selanjutnya, termasuk Singasari dan kemudian Majapahit. Pada era Majapahit, Kediri kemungkinan besar tetap menjadi wilayah penting, mungkin sebagai pusat administrasi lokal atau pertanian. Namun, perannya tidak lagi sebagai pusat kekuasaan utama.

Ketika Islam mulai menyebar di Jawa, Kediri juga mengalami transisi. Situs-situs makam kuno dan masjid-masjid tua di sekitarnya menjadi saksi bisu masuknya agama baru ini. Kemudian, seperti sebagian besar wilayah Nusantara, Kediri jatuh ke tangan penjajah. Kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), disusul pemerintahan kolonial Belanda, mengubah wajah Kediri. Belanda membangun infrastruktur, termasuk jalur kereta api dan fasilitas pengolahan hasil pertanian, untuk mendukung eksploitasi sumber daya alam. Perkebunan tebu, kopi, dan tembakau menjadi komoditas utama, yang pada akhirnya meletakkan dasar bagi industri pertanian dan pengolahan yang berkembang pesat di kemudian hari.

Masa Kemerdekaan dan Pembangunan Modern

Pasca-kemerdekaan Indonesia, Kediri menghadapi tantangan pembangunan dan adaptasi. Wilayah ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa. Perlahan namun pasti, Kediri bangkit dan membangun identitasnya sebagai pusat ekonomi dan budaya di Jawa Timur bagian selatan. Pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor industri, dan pelestarian budaya menjadi prioritas. Industri rokok, khususnya Gudang Garam, tumbuh menjadi raksasa yang tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan luas tetapi juga menjadi ikon kota.

Hingga kini, Kediri terus berbenah, menyeimbangkan antara memori kejayaan masa lampau dengan tuntutan modernitas. Setiap jengkal tanahnya menyimpan cerita, menunggu untuk diceritakan kepada generasi mendatang.

Geografi dan Demografi: Bentang Alam yang Subur

Kediri memiliki kondisi geografis yang sangat mendukung kehidupan dan perkembangannya. Terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur, wilayah ini diberkahi dengan bentang alam yang subur dan strategis.

Dikelilingi Gunung dan Dialiri Sungai Brantas

Secara geografis, Kediri dikelilingi oleh pegunungan. Di sebelah barat terdapat Pegunungan Wilis, sementara di sebelah timur menjulang gagah Gunung Kelud, salah satu gunung api paling aktif di Jawa. Keberadaan gunung berapi ini memberikan kesuburan luar biasa bagi tanah Kediri, menjadikannya lumbung pangan dan perkebunan yang vital. Tanah vulkanik yang kaya mineral sangat ideal untuk pertanian, terutama tebu, padi, dan tembakau.

Melintas di tengah-tengah kota dan kabupaten adalah Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di Jawa. Sungai ini memainkan peran krusial sepanjang sejarah Kediri, berfungsi sebagai jalur transportasi, sumber irigasi untuk pertanian, dan sumber kehidupan bagi masyarakatnya. Brantas juga menjadi saksi bisu pasang surutnya kerajaan kuno di Kediri.

Populasi dan Administrasi

Kediri secara administratif terbagi menjadi Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Meskipun memiliki otonomi pemerintahan yang berbeda, keduanya terintegrasi secara ekonomi dan budaya. Kota Kediri adalah pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan, dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi. Sementara itu, Kabupaten Kediri adalah wilayah yang lebih luas, didominasi oleh sektor pertanian dan industri pengolahan hasil bumi.

Penduduk Kediri didominasi oleh suku Jawa, dengan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Keramahan dan kentalnya nilai-nilai tradisional Jawa masih sangat terasa di tengah masyarakat. Keberagaman etnis lain juga turut mewarnai kehidupan sosial, menciptakan harmoni dalam kemajemukan.

Pilar Ekonomi Kediri: Dari Pertanian Hingga Industri Raksasa

Ekonomi Kediri adalah perpaduan unik antara tradisi pertanian yang kuat dan industri modern yang masif. Kombinasi ini menjadikan Kediri salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Jawa Timur.

Pertanian: Sumber Kehidupan Sejak Dahulu

Kesuburan tanah vulkanik Kediri telah lama menjadi berkah. Sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pedesaan. Komoditas utama meliputi:

• Padi: Sebagai lumbung padi, Kediri memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.
• Tebu: Perkebunan tebu tersebar luas, mendukung pabrik gula yang telah beroperasi selama puluhan tahun.
• Tembakau: Inilah komoditas yang paling identik dengan Kediri, menjadi bahan baku utama industri rokok raksasa.
• Pisang: Berbagai jenis pisang, terutama pisang raja nangka, banyak dibudidayakan dan diolah menjadi berbagai produk.
• Buah-buahan lainnya: Durian, rambutan, mangga, dan berbagai jenis buah lokal lainnya juga menjadi hasil pertanian unggulan.

Sektor pertanian tidak hanya menghasilkan bahan mentah, tetapi juga mendorong tumbuhnya industri pengolahan skala kecil dan menengah yang mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah.

Industri: Gudang Garam sebagai Ikon

Ketika berbicara tentang industri di Kediri, nama PT Gudang Garam Tbk otomatis terlintas. Perusahaan rokok kretek raksasa ini adalah salah satu yang terbesar di dunia dan menjadi motor penggerak utama perekonomian Kediri. Ribuan pekerja menggantungkan hidupnya pada perusahaan ini, dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat besar. Gudang Garam tidak hanya memproduksi rokok, tetapi juga memiliki lini bisnis lain dan secara tidak langsung mendorong perkembangan sektor-sektor pendukung lainnya.

Selain Gudang Garam, Kediri juga memiliki berbagai industri lain, di antaranya:

• Industri Tahu: Kediri dijuluki "Kota Tahu" karena produksi tahunya yang khas, terutama Tahu Takwa dan Tahu Pong. Industri tahu ini telah menjadi warisan turun-temurun dan menjadi ikon kuliner sekaligus ekonomi lokal.
• Industri Gula: Dengan banyaknya perkebunan tebu, pabrik gula seperti PG Meritjan dan PG Ngadirejo telah beroperasi sejak zaman kolonial, mengolah tebu menjadi gula pasir.
• Industri Batik: Meskipun tidak sepopuler Solo atau Pekalongan, Kediri juga memiliki sentra-sentra produksi batik dengan motif khas lokal.
• Industri Rumahan dan UMKM: Berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bergerak di bidang makanan olahan (getuk pisang, stik tahu), kerajinan, dan jasa, memberikan vitalitas ekonomi lokal.

Perdagangan dan Jasa

Sebagai pusat ekonomi di wilayah Mataraman bagian timur, Kediri juga menjadi pusat perdagangan dan jasa. Pasar tradisional dan modern, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, dan berbagai penyedia jasa lainnya berkembang pesat, memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan daerah sekitarnya. Infrastruktur transportasi yang memadai, seperti jalur kereta api dan jalan raya yang menghubungkan Kediri dengan kota-kota besar lain, turut mendukung aktivitas perdagangan ini.

Kekayaan Budaya dan Tradisi Kediri

Budaya Kediri adalah cerminan dari sejarah panjangnya. Perpaduan antara nilai-nilai Jawa klasik yang diwariskan dari kerajaan kuno dengan sentuhan modernitas menciptakan identitas budaya yang unik.

Seni Pertunjukan Tradisional

Kediri memiliki berbagai seni pertunjukan yang masih dilestarikan:

• Jaranan Kediri: Ini adalah seni kuda lumping khas Kediri yang sangat populer. Pertunjukan Jaranan Kediri dikenal dengan gerakan yang energik, musik gamelan yang mengiringi, dan adanya adegan ndadi (kerasukan) yang menjadi daya tarik tersendiri. Jaranan bukan sekadar tontonan, tetapi juga ritual yang memiliki makna spiritual mendalam bagi sebagian masyarakat.
• Wayang Kulit: Seni wayang kulit dengan pakeliran gaya Jawa Timuran juga hidup subur di Kediri. Kisah-kisah epik Mahabarata dan Ramayana yang dibawakan oleh dalang lokal selalu berhasil memukau penonton.
• Reog Ponorogo: Meskipun berasal dari Ponorogo, Reog juga sering ditampilkan di Kediri dalam berbagai acara kebudayaan.

Kearifan Lokal dan Adat Istiadat

Masyarakat Kediri masih memegang teguh kearifan lokal dan adat istiadat yang diwariskan leluhur. Nilai-nilai seperti gotong royong (kerja bakti), tepo seliro (toleransi), dan unggah-ungguh (sopan santun) masih sangat dijunjung tinggi. Upacara adat seperti bersih desa, sedekah bumi, dan berbagai ritual lainnya masih rutin dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan leluhur, sekaligus mempererat tali persaudaraan.

Kuliner Khas: Identitas yang Tak Terlupakan

Kediri juga terkenal dengan kekayaan kulinernya. Beberapa hidangan ikonik yang wajib dicoba antara lain:

• Tahu Takwa dan Tahu Pong: Tahu ini menjadi primadona dan ikon Kota Kediri. Tahu takwa memiliki warna kuning khas dari kunyit dan tekstur padat namun lembut, cocok untuk oleh-oleh. Tahu pong, dengan rongga di dalamnya, sering dihidangkan dengan sambal petis.
• Pecel Kediri: Hampir mirip dengan pecel Madiun, namun pecel Kediri memiliki cita rasa sambal kacang yang khas, sering disajikan dengan rempeyek dan lauk pauk lainnya.
• Nasi Goreng Arang: Nasi goreng ini dimasak menggunakan arang, memberikan aroma dan rasa yang unik dan otentik.
• Getuk Pisang: Terbuat dari pisang raja nangka yang dihaluskan dan dikukus, memiliki rasa manis legit dan aroma pisang yang kuat.
• Stik Tahu: Inovasi olahan tahu yang renyah dan gurih, menjadi camilan favorit dan oleh-oleh.
• Gethuk Gedhang: Olahan pisang yang dihaluskan dan dibentuk, seringkali menjadi teman minum teh.

Destinasi Wisata di Kediri: Dari Sejarah Hingga Keindahan Alam

Kediri menawarkan beragam destinasi wisata yang cocok untuk segala usia dan minat, mulai dari situs bersejarah hingga keindahan alam yang memukau.

Wisata Sejarah dan Budaya

1. Monumen Simpang Lima Gumul (SLG)

Dikenal sebagai "Arc de Triomphe-nya Kediri", SLG adalah ikon modern kota ini. Bangunan megah ini menyerupai Arc de Triomphe di Paris, Prancis, tetapi dengan sentuhan arsitektur Jawa. Di dalamnya terdapat museum yang memamerkan sejarah Kediri, sementara di sekitarnya terdapat taman luas yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, mulai dari olahraga hingga rekreasi keluarga. SLG bukan hanya landmark, tetapi juga titik pertemuan lima jalan utama yang menjadi jantung aktivitas Kediri.

2. Gua Selomangleng

Terletak di lereng Gunung Klotok, Gua Selomangleng adalah situs purbakala yang diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Airlangga. Gua ini memiliki relief-relief kuno dan pahatan-pahatan yang menambah nuansa mistis dan historis. Di sekitar gua juga terdapat candi-candi kecil dan area yang teduh, cocok untuk refleksi dan mengenal lebih dekat sejarah spiritual Kediri.

3. Situs Tondowongso

Situs ini merupakan penemuan arkeologis penting di Kediri. Pada awal 2000-an, ditemukan reruntuhan kompleks percandian yang sangat luas di Tondowongso. Penemuan ini memberikan petunjuk baru mengenai kemegahan Kerajaan Kadiri dan menjadi bukti kuat keberadaan pusat peradaban besar di wilayah ini pada masa lampau. Hingga kini, penelitian terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak misteri dari situs ini.

4. Museum Airlangga

Terletak di kompleks Gua Selomangleng, museum ini menyimpan berbagai artefak penting dari masa Kerajaan Kediri, termasuk arca-arca, prasasti, dan benda-benda purbakala lainnya. Museum Airlangga adalah gerbang untuk memahami secara visual warisan sejarah yang ditinggalkan oleh para leluhur Kediri.

5. Candi Surowono dan Candi Tegowangi

Dua candi peninggalan Majapahit ini, meskipun tidak sebesar candi-candi di Jawa Tengah, memiliki keunikan dan keindahan arsitektur tersendiri. Candi Surowono terkenal dengan relief-reliefnya yang menggambarkan kisah-kisah Panji, sementara Candi Tegowangi memiliki pahatan garuda yang megah. Kedua candi ini menjadi saksi bisu transisi budaya dan keagamaan di Kediri pada masa lampau.

Wisata Alam dan Rekreasi

1. Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Jawa, dan puncaknya berada di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang. Meskipun aktif, Kelud menawarkan pemandangan alam yang spektakuler. Kawahnya yang eksotis, danau kawah yang kadang berubah warna, serta panorama pegunungan yang hijau selalu menjadi daya tarik utama. Akses menuju kawah juga semakin mudah dengan adanya jalur yang telah diperbaiki. Kelud adalah destinasi yang sempurna bagi pecinta alam dan petualangan.

Pasca erupsi besar pada tahun 2014, jalur menuju puncak dan kawah Kelud mengalami perubahan signifikan. Kini, pengunjung dapat menikmati fasilitas yang lebih baik, termasuk terowongan menembus bukit, serta jembatan gantung yang menantang adrenalin. Pemandangan kubah lava baru yang terbentuk setelah erupsi juga menjadi daya tarik unik.

2. Air Terjun Dolo dan Irenggolo

Terletak di lereng Gunung Wilis, Air Terjun Dolo dan Irenggolo menawarkan kesejukan alam yang asri. Dikelilingi hutan pinus dan perkebunan kopi, kedua air terjun ini menjadi tempat yang ideal untuk melepaskan penat. Perjalanan menuju air terjun biasanya melibatkan sedikit trekking yang menyenangkan melalui jalur-jalur hijau.

3. Sumber Podang

Sebuah destinasi wisata alam berupa mata air yang jernih dan kolam renang alami. Sumber Podang menawarkan suasana yang tenang dan menyegarkan, cocok untuk piknik keluarga atau sekadar berendam menikmati kesegaran air pegunungan.

4. Kebun Bunga Matahari

Destinasi agrowisata yang sedang naik daun di Kediri. Hamparan bunga matahari yang kuning cerah menciptakan latar belakang yang indah untuk berfoto dan menikmati keindahan alam.

5. Kediri Waterpark

Bagi keluarga yang mencari hiburan air modern, Kediri Waterpark menyediakan berbagai wahana air seru dan kolam renang yang luas, cocok untuk mengisi liburan bersama anak-anak.

Pendidikan dan Infrastruktur

Kediri terus mengembangkan diri dalam sektor pendidikan dan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Institusi Pendidikan

Sebagai kota yang berkembang, Kediri memiliki sejumlah institusi pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi terkemuka di Kediri antara lain:

• Universitas Nusantara PGRI Kediri (UNP Kediri): Salah satu universitas swasta terbesar di Kediri yang menawarkan berbagai program studi.
• Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri: Pusat pendidikan tinggi Islam yang penting di wilayah ini.
• Politeknik Negeri Malang PSDKU Kediri: Kampus di luar domisili yang membuka akses pendidikan vokasi.
• Berbagai sekolah tinggi dan akademi lainnya yang turut berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul.

Infrastruktur Penunjang

Pemerintah daerah Kediri terus berupaya meningkatkan infrastruktur untuk memudahkan konektivitas dan mendukung aktivitas ekonomi. Beberapa infrastruktur kunci meliputi:

• Jaringan Jalan: Kediri terhubung dengan kota-kota besar lainnya di Jawa Timur melalui jaringan jalan raya yang baik, termasuk jalan provinsi dan jalan nasional. Pembangunan jalan tol juga terus diperluas untuk mempercepat waktu tempuh.
• Transportasi Kereta Api: Stasiun Kediri adalah salah satu stasiun utama yang melayani rute kereta api antar kota di Jawa, menghubungkan Kediri dengan Surabaya, Malang, Jakarta, dan kota-kota lainnya.
• Bandar Udara Dhoho Kediri (Proyek): Ini adalah proyek infrastruktur strategis yang sedang dibangun, diharapkan akan meningkatkan konektivitas udara dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Kediri dan sekitarnya. Bandar udara ini akan menjadi gerbang udara baru bagi wilayah Jawa Timur bagian selatan.
• Fasilitas Kesehatan: Kediri memiliki beberapa rumah sakit modern dan puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah, memastikan akses pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat.

Tantangan dan Potensi Masa Depan

Kediri, seperti kota-kota lain di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan sekaligus memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan.

Tantangan Pembangunan

Beberapa tantangan yang dihadapi Kediri antara lain:

• Mitigasi Bencana Alam: Keberadaan Gunung Kelud sebagai gunung api aktif menuntut kesiapsiagaan tinggi dalam mitigasi bencana erupsi. Banjir dari luapan Sungai Brantas juga menjadi perhatian, terutama saat musim hujan.
• Pemerataan Pembangunan: Kesenjangan antara Kota Kediri yang maju dan beberapa wilayah di Kabupaten Kediri yang masih berkembang perlu terus diatasi melalui pemerataan akses infrastruktur, pendidikan, dan peluang ekonomi.
• Adaptasi Perubahan Iklim: Sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan atau banjir.
• Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Dengan banyaknya potensi wisata, Kediri perlu mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Potensi Masa Depan

Di balik tantangan, Kediri menyimpan potensi yang sangat besar:

• Pengembangan Pariwisata: Dengan adanya Bandara Dhoho, akses menuju Kediri akan semakin mudah, membuka peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata. Potensi sejarah, budaya, dan alam dapat dikemas menjadi paket wisata yang menarik.
• Peningkatan Nilai Ekonomi Pertanian: Inovasi dalam agribisnis, pengolahan hasil pertanian, dan pengembangan produk turunan dapat meningkatkan nilai ekonomi sektor ini.
• Penguatan Industri Kreatif: UMKM di bidang kuliner, kerajinan, dan seni memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh dan menjadi komoditas ekspor.
• Pusat Logistik dan Distribusi: Lokasinya yang strategis di tengah Jawa Timur, ditambah dengan fasilitas bandara dan akses jalan tol, menempatkan Kediri sebagai calon pusat logistik dan distribusi yang penting.
• Pengembangan Kota Cerdas (Smart City): Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan publik, efisiensi kota, dan partisipasi masyarakat menjadi arah pengembangan Kediri di masa depan.

Kesimpulan

Kediri adalah sebuah kota yang memegang erat masa lalu yang gemilang sambil terus melangkah maju menuju masa depan yang cerah. Dari ramalan Jayabaya yang melegenda, kelezatan tahu takwa yang mendunia, hingga megahnya Monumen Simpang Lima Gumul, setiap elemen di Kediri merajut kisah yang menarik dan penuh makna. Kota ini bukan hanya sekadar geografis, tetapi juga sebuah narasi abadi tentang ketahanan, kreativitas, dan identitas Jawa yang kuat.

Dengan potensi yang melimpah, dukungan infrastruktur yang terus berkembang, dan semangat masyarakatnya yang gigih, Kediri siap menyongsong masa depan sebagai salah satu kota terdepan di Jawa Timur. Baik Anda seorang penjelajah sejarah, pecinta alam, pemburu kuliner, atau pebisnis yang mencari peluang, Kediri memiliki sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan. Mari terus dukung dan lestarikan kekayaan Kediri, agar pesonanya dapat terus bersinar dari generasi ke generasi.

Semoga artikel ini memberikan gambaran yang mendalam dan komprehensif tentang keindahan serta kekayaan Kediri.