Kacang Parang: Panduan Lengkap Manfaat, Budidaya & Resep Kuliner Nusantara dan Dunia

Pengantar: Mengenal Lebih Dekat Kacang Parang

Di balik namanya yang terdengar eksotis, kacang parang atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Vicia faba, adalah salah satu jenis tanaman polong-polongan tertua yang telah dibudidayakan manusia selama ribuan tahun. Dikenal juga dengan sebutan fava bean atau broad bean di dunia barat, kacang ini memiliki sejarah panjang dalam peradaban manusia, menjadi sumber gizi penting bagi berbagai budaya dari Mediterania hingga Asia.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami dunia kacang parang secara komprehensif. Kita akan mengupas tuntas mulai dari sejarah dan asal-usulnya, klasifikasi botani, kandungan gizi yang luar biasa, berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya, panduan lengkap budidaya dari persiapan lahan hingga panen, ragam resep kuliner yang menggugah selera dari berbagai belahan dunia termasuk sentuhan lokal, hingga potensi ekonomi dan peringatan penting terkait konsumsi. Bersiaplah untuk menemukan mengapa kacang parang pantas mendapatkan tempat istimewa di dapur dan kebun Anda!

Sejarah dan Asal-Usul Kacang Parang

Perjalanan kacang parang dimulai jauh sebelum tercatatnya sejarah modern. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kacang ini telah menjadi bagian integral dari diet manusia sejak zaman Neolitikum, sekitar 6.000 hingga 8.000 tahun yang lalu. Sisa-sisa kacang parang telah ditemukan di situs-situs arkeologi di Timur Tengah, termasuk di Mesir kuno dan daerah sekitar Laut Mediterania.

Di peradaban kuno, kacang parang tidak hanya dihargai karena nilai gizinya yang tinggi, tetapi juga karena kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi tanah, menjadikannya tanaman pangan yang andal. Bangsa Mesir kuno sering menggunakannya dalam masakan mereka, dan ada dugaan bahwa kacang parang juga berperan penting dalam pembangunan piramida, menyediakan energi bagi para pekerja. Di Roma dan Yunani kuno, kacang parang juga merupakan makanan pokok, disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari bubur hingga rebusan.

Penyebarannya ke seluruh dunia terjadi seiring dengan migrasi manusia dan jalur perdagangan. Dari Mediterania, kacang parang dibawa ke Eropa, Afrika Utara, dan akhirnya ke Asia. Di Cina, kacang parang telah dibudidayakan selama ribuan tahun dan menjadi bahan utama dalam banyak masakan tradisional. Kedatangannya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kemungkinan besar melalui jalur perdagangan maritim, di mana ia beradaptasi dengan iklim tropis yang lebih hangat.

Sepanjang sejarah, kacang parang juga memiliki makna budaya dan bahkan mistis. Di beberapa kebudayaan kuno, ia dikaitkan dengan kehidupan setelah mati atau tabu tertentu. Pythagoras, filsuf Yunani kuno, bahkan melarang pengikutnya untuk mengonsumsi atau bahkan menyentuh kacang parang, meskipun alasannya masih menjadi perdebatan di antara para sejarawan, mulai dari alasan kesehatan (kemungkinan terkait dengan favism) hingga kepercayaan filosofis tentang reinkarnasi.

Hingga saat ini, kacang parang tetap menjadi makanan penting di banyak negara, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara, sebagian Eropa, dan Asia. Adaptabilitasnya, profil nutrisinya yang kuat, dan rasanya yang khas menjadikannya tanaman polong-polongan yang tak lekang oleh waktu dan terus menjadi subjek penelitian untuk peningkatan varietas dan teknik budidaya modern.

Klasifikasi Botani dan Deskripsi Morfologi

Kacang parang secara ilmiah dikenal sebagai Vicia faba, dan merupakan anggota dari famili Fabaceae (atau Leguminosae), yaitu keluarga polong-polongan. Famili ini terkenal dengan kemampuannya untuk bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen di akarnya, yang memperkaya tanah tempat mereka tumbuh.

Klasifikasi Ilmiah:

Deskripsi Morfologi Tanaman:

Vicia faba adalah tanaman semusim yang tegak, dapat tumbuh mencapai ketinggian 0.5 hingga 2 meter tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan. Berikut adalah deskripsi lebih rinci tentang bagian-bagian tanamannya:

1. Akar

2. Batang

3. Daun

4. Bunga

Ilustrasi tanaman kacang parang lengkap dengan daun, batang, bunga, dan polongnya.

5. Polong (Buah)

6. Biji (Kacang)

Memahami morfologi ini penting bagi petani untuk mengidentifikasi tanaman, memantau pertumbuhannya, dan mengambil keputusan terkait budidaya, seperti waktu panen yang tepat.

Varietas Unggul Kacang Parang dan Karakteristiknya

Seperti banyak tanaman budidaya lainnya, kacang parang memiliki banyak varietas yang telah dikembangkan untuk berbagai tujuan, termasuk ketahanan terhadap penyakit, produktivitas tinggi, adaptasi iklim, dan kualitas biji yang diinginkan. Varietas ini sering dikelompokkan berdasarkan ukuran biji, warna, atau kebiasaan tumbuh.

Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Biji:

Beberapa Varietas Populer dan Karakteristiknya:

  1. Aquadulce Claudia:
    • Salah satu varietas yang paling populer dan banyak ditanam.
    • Dikenal karena polongnya yang panjang dan ramping, menghasilkan biji-biji besar berwarna hijau terang.
    • Sangat produktif dan memiliki rasa yang manis.
    • Cocok ditanam di awal musim atau bahkan musim gugur di daerah beriklim sedang.
  2. Masterpiece Longpod:
    • Seperti namanya, varietas ini menghasilkan polong yang sangat panjang, seringkali mencapai 30 cm atau lebih.
    • Setiap polong berisi banyak biji yang besar dan berdaging.
    • Sangat baik untuk konsumsi segar atau dibekukan.
  3. Windsor (White/Green):
    • Varietas klasik dengan biji yang sangat besar dan pipih.
    • Rasa yang kaya dan tekstur lembut ketika dimasak.
    • Sering digunakan dalam hidangan Mediterania dan Timur Tengah.
  4. Crimson Flowered:
    • Varietas yang menarik secara visual dengan bunga berwarna merah tua yang indah.
    • Meskipun juga menghasilkan biji yang dapat dimakan, seringkali ditanam sebagai tanaman hias atau untuk menarik penyerbuk ke kebun.
  5. Luz de Otono (Autumn Light):
    • Varietas yang tahan terhadap suhu dingin, cocok untuk penanaman musim gugur di daerah dengan musim dingin yang lebih ringan.
    • Menghasilkan panen awal di musim semi.
  6. Express:
    • Varietas awal yang cepat berbuah, ideal bagi mereka yang ingin panen lebih cepat.
    • Menghasilkan polong yang baik dengan biji ukuran sedang.
  7. Witkiem Manita:
    • Varietas yang sangat produktif dengan biji berukuran sedang hingga besar.
    • Tahan terhadap beberapa penyakit umum.

Pemilihan varietas kacang parang yang tepat sangat tergantung pada iklim lokal, tujuan penanaman (konsumsi pribadi, pasar, pakan), dan preferensi rasa atau tekstur. Petani disarankan untuk mencoba beberapa varietas untuk melihat mana yang paling cocok dengan kondisi dan kebutuhan mereka.

Kandungan Gizi Kacang Parang: Sumber Nutrisi Unggul

Kacang parang adalah pembangkit tenaga nutrisi, menjadikannya tambahan yang sangat berharga untuk diet apa pun. Kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral esensial, kacang ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah rincian kandungan gizinya (nilai dapat bervariasi tergantung pada varietas dan metode persiapan, data berdasarkan 100 gram kacang parang matang):

Makronutrien:

  1. Protein: Kacang parang adalah sumber protein nabati yang sangat baik, menjadikannya pilihan ideal bagi vegetarian dan vegan. Dengan sekitar 7-8 gram protein per 100 gram, ia mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, serta produksi enzim dan hormon. Proteinnya juga relatif lengkap dibandingkan banyak protein nabati lainnya.
  2. Serat: Mengandung sekitar 5 gram serat per 100 gram, kacang parang sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit, menjaga keteraturan buang air besar, dan memberi rasa kenyang, yang dapat membantu pengelolaan berat badan. Serat larutnya juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.
  3. Karbohidrat: Merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik (sekitar 20 gram per 100 gram), menyediakan energi berkelanjutan tanpa lonjakan gula darah yang drastis. Indeks glikemiknya relatif rendah, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah stabil.
  4. Lemak: Kandungan lemaknya sangat rendah, umumnya kurang dari 0.5 gram per 100 gram, dan sebagian besar adalah lemak tak jenuh yang sehat.

Mikronutrien (Vitamin dan Mineral):

Vitamin:

Mineral:

Senyawa Bioaktif Lainnya:

Dengan profil nutrisi yang mengesankan ini, kacang parang bukan hanya makanan yang lezat tetapi juga investasi yang cerdas untuk kesehatan Anda.

Manfaat Kesehatan Kacang Parang untuk Tubuh Optimal

Berkat profil nutrisinya yang kaya, kacang parang menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Mengintegrasikannya ke dalam diet Anda dapat mendukung berbagai fungsi tubuh dan membantu mencegah berbagai penyakit kronis. Berikut adalah uraian mendalam mengenai manfaat-manfaat tersebut:

1. Mendukung Kesehatan Jantung

2. Mengontrol Gula Darah

3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

4. Membantu Manajemen Berat Badan

5. Sumber Protein Nabati Unggul

6. Mendukung Kesehatan Tulang

7. Meningkatkan Fungsi Otak dan Sistem Saraf

8. Pencegahan Anemia

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

10. Antioksidan Melawan Radikal Bebas

Dengan semua manfaat ini, jelas bahwa kacang parang adalah makanan super yang harus dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam diet sehat dan seimbang Anda. Namun, penting untuk juga menyadari beberapa peringatan yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.

Panduan Lengkap Budidaya Kacang Parang

Membudidayakan kacang parang bisa menjadi pengalaman yang memuaskan, baik untuk skala rumah tangga maupun komersial. Kacang ini relatif mudah tumbuh dan dapat menjadi tambahan yang berharga untuk kebun Anda, sekaligus menyumbang pada kesehatan tanah berkat kemampuannya memfiksasi nitrogen. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk budidaya kacang parang.

1. Persyaratan Iklim dan Tanah

a. Iklim:

b. Tanah:

2. Persiapan Lahan

  1. Pembersihan Lahan: Singkirkan gulma, batu, dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dari area tanam.
  2. Penggemburan Tanah: Bajak atau cangkul tanah hingga kedalaman sekitar 20-30 cm. Ini akan membantu aerasi tanah dan memungkinkan akar tumbuh dengan baik.
  3. Penambahan Bahan Organik: Campurkan kompos matang atau pupuk kandang yang telah terfermentasi ke dalam tanah. Bahan organik akan meningkatkan kesuburan tanah, struktur tanah, dan kapasitas retensi air. Sekitar 5-10 kg kompos per meter persegi sangat dianjurkan.
  4. Penyesuaian pH (jika diperlukan): Lakukan uji pH tanah. Jika pH terlalu rendah (asam), tambahkan kapur dolomit sesuai dosis yang direkomendasikan. Jika pH terlalu tinggi (basa), tambahkan belerang pertanian.
  5. Pembentukan Bedengan (Opsional): Di daerah dengan curah hujan tinggi atau tanah liat, pembentukan bedengan setinggi 20-30 cm dapat membantu meningkatkan drainase.

3. Pemilihan dan Perlakuan Benih

4. Teknik Penanaman

Waktu tanam terbaik adalah di awal musim semi setelah risiko embun beku parah berlalu. Di daerah tropis, penanaman bisa dilakukan di awal musim hujan atau musim kemarau jika irigasi tersedia.

  1. Jarak Tanam:
    • Tanam benih pada kedalaman sekitar 5-8 cm.
    • Jarak antar benih dalam baris sekitar 15-20 cm.
    • Jarak antar baris sekitar 60-90 cm, untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan dan sirkulasi udara.
  2. Penanaman Langsung atau Pembibitan:
    • Kacang parang umumnya ditanam langsung ke lahan.
    • Namun, di daerah dengan musim tanam yang sangat pendek atau untuk mendapatkan permulaan yang lebih awal, benih dapat disemai di pot atau seed tray dan kemudian dipindahkan ke lahan setelah cukup kuat (tinggi sekitar 10-15 cm).
  3. Penanaman Musim Gugur (di Iklim Moderat): Di daerah dengan musim dingin yang ringan, kacang parang dapat ditanam di akhir musim gugur untuk panen dini di musim semi. Varietas yang tahan dingin harus dipilih untuk metode ini.

5. Perawatan Tanaman

a. Penyiraman:

b. Pemupukan:

c. Penyiangan:

d. Penyangga (Staking):

e. Pemangkasan (Topping):

f. Pengendalian Hama dan Penyakit:

6. Panen dan Pascapanen

a. Waktu Panen:

b. Cara Panen:

c. Pascapanen dan Penyimpanan:

7. Tantangan dalam Budidaya

8. Prospek Budidaya Berkelanjutan

Kacang parang adalah tanaman yang sangat baik untuk praktik pertanian berkelanjutan karena kemampuannya memfiksasi nitrogen, yang mengurangi kebutuhan pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah. Ini juga merupakan pilihan yang baik untuk rotasi tanaman, membantu memutus siklus hama dan penyakit tanaman lain.

Dengan perencanaan yang tepat dan perawatan yang baik, budidaya kacang parang dapat menghasilkan panen yang melimpah dan berkontribusi pada diet yang sehat dan berkelanjutan.

Pengolahan dan Penggunaan Kuliner Kacang Parang

Kacang parang memiliki fleksibilitas kuliner yang luar biasa, dihargai di seluruh dunia karena rasa umami, tekstur lembut, dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai masakan. Dari Timur Tengah hingga Mediterania, dan kini diadaptasi dalam masakan modern, kacang ini menawarkan pengalaman rasa yang unik. Berikut adalah panduan lengkap pengolahan dan beberapa resep populer.

Berbagai Bentuk Kacang Parang:

Teknik Persiapan Dasar:

  1. Mengupas Polong: Untuk kacang parang segar, buka polong dan keluarkan bijinya.
  2. Mengupas Kulit Biji (Blanching & Peeling):
    • Biji kacang parang, terutama yang sudah matang atau sedikit tua, memiliki kulit luar yang tipis tetapi kadang pahit dan kurang menyenangkan teksturnya.
    • Untuk mengupas kulit ini, rebus biji dalam air mendidih selama 1-2 menit (blansir), lalu segera tiriskan dan rendam dalam air es untuk menghentikan proses pemasakan.
    • Kulit luar akan mengendur dan mudah dikupas dengan jari atau ujung pisau. Proses ini disebut juga 'double shelling' atau 'peeling'.
  3. Merendam Kacang Kering: Rendam kacang parang kering dalam air dingin setidaknya 8-12 jam, atau semalaman. Ini akan mengurangi waktu memasak dan membantu pencernaan.
  4. Memasak Kacang Kering: Setelah direndam, rebus kacang kering dalam air bersih hingga empuk, biasanya 45-90 menit tergantung usia kacang. Tambahkan garam di akhir proses memasak agar kacang tidak keras.

Resep Kuliner Berbasis Kacang Parang:

1. Ful Medames (Timur Tengah)

Hidangan sarapan klasik dari Mesir yang populer di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara. Ful Medames adalah rebusan kacang parang yang lembut, beraroma rempah, dan disajikan dengan berbagai pelengkap.

2. Sup Kacang Parang Segar dengan Mint (Mediterania)

Sup ringan dan menyegarkan yang menonjolkan rasa manis alami dari kacang parang segar.

3. Salad Kacang Parang dengan Keju Feta (Yunani/Mediterania)

Salad segar dan berprotein tinggi yang cocok sebagai hidangan pembuka atau pendamping.

4. Nasi Goreng Kacang Parang (Sentuhan Lokal)

Adaptasi nasi goreng khas Indonesia dengan tambahan kacang parang yang memberikan tekstur dan nutrisi.

5. Kacang Parang Goreng Crispy (Snack Populer di Asia)

Camilan renyah yang sering ditemukan di pasar atau sebagai pelengkap masakan.

Ilustrasi hidangan kacang parang dalam mangkuk, menunjukkan keserbagunaan kuliner.

Dengan berbagai cara pengolahan dan resep ini, kacang parang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam menu harian Anda, menawarkan variasi rasa dan nutrisi yang berlimpah.

Efek Samping dan Peringatan Konsumsi Kacang Parang

Meskipun kacang parang adalah makanan bergizi dan sehat, ada beberapa peringatan dan potensi efek samping yang penting untuk diketahui, terutama terkait dengan kondisi genetik tertentu.

1. Favism (Defisiensi G6PD)

Ini adalah peringatan paling krusial terkait konsumsi kacang parang. Favism adalah kondisi genetik langka yang menyebabkan pecahnya sel darah merah (anemia hemolitik) setelah mengonsumsi kacang parang pada individu dengan defisiensi enzim Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase (G6PD).

Simbol peringatan terkait konsumsi kacang parang, terutama bagi penderita defisiensi G6PD (favism).

2. Alergi

Meskipun tidak umum, alergi terhadap kacang parang bisa terjadi, seperti halnya alergi terhadap polong-polongan lainnya (misalnya kacang tanah, kedelai). Gejala alergi bisa bervariasi dari ringan (gatal-gatal, ruam, hidung tersumbat) hingga parah (kesulitan bernapas, anafilaksis). Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap polong-polongan, konsultasikan dengan dokter.

3. Masalah Pencernaan

Kacang parang tinggi serat dan oligosakarida (seperti galaktooligosakarida), yang dapat sulit dicerna oleh beberapa orang. Konsumsi berlebihan atau pada individu yang sensitif dapat menyebabkan:

Untuk mengurangi efek ini, Anda bisa memulai dengan porsi kecil, merendam kacang kering lebih lama, atau mengupas kulit bijinya yang seringkali menjadi penyebab utama masalah pencernaan. Memasak hingga sangat empuk juga membantu.

4. Interaksi Obat

Karena kacang parang mengandung L-Dopa (levodopa), individu yang mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit Parkinson yang juga mengandung levodopa harus berhati-hati. Konsumsi kacang parang dalam jumlah besar dapat berpotensi memengaruhi dosis obat. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk kondisi medis tertentu.

5. Kadar Tanin

Kulit luar kacang parang mengandung tanin, yang dapat menyebabkan rasa pahit dan berpotensi menghambat penyerapan beberapa mineral. Oleh karena itu, pengupasan kulit biji (setelah blansir) tidak hanya meningkatkan tekstur tetapi juga dapat meminimalisir efek ini.

Secara keseluruhan, bagi sebagian besar orang, kacang parang adalah tambahan yang sehat dan lezat untuk diet. Namun, kesadaran akan potensi risiko, terutama favism, sangat penting. Jika ada keraguan, selalu cari nasihat medis profesional.

Potensi Ekonomi dan Masa Depan Kacang Parang

Kacang parang bukan hanya tanaman pangan penting dari segi gizi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan dan peran yang semakin relevan di masa depan pertanian global.

1. Nilai Ekonomi sebagai Tanaman Pangan

2. Industri Pengolahan

Selain dikonsumsi segar atau kering, kacang parang juga diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah:

3. Peran dalam Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan

4. Penelitian dan Inovasi

Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan potensi kacang parang:

Dengan semua potensi ini, kacang parang tidak diragukan lagi akan terus memainkan peran penting, baik sebagai tanaman pangan pokok, komponen pertanian berkelanjutan, maupun bahan baku industri makanan di masa depan.

Kesimpulan

Dari catatan sejarah kuno hingga piring makan modern, kacang parang (Vicia faba) telah membuktikan dirinya sebagai tanaman polong-polongan yang luar biasa tangguh dan bergizi. Artikel ini telah menyajikan gambaran lengkap tentang segala aspek kacang parang, mulai dari asal-usulnya yang kaya sejarah, klasifikasi botani yang detail, hingga kandungan nutrisi yang menjadikannya sebagai makanan super.

Kita telah menjelajahi beragam manfaat kesehatan yang ditawarkannya, seperti dukungan untuk jantung, kontrol gula darah, pencernaan yang sehat, dan kontribusi pada manajemen berat badan. Panduan budidaya yang komprehensif juga telah diuraikan, memberikan langkah-langkah praktis bagi siapa pun yang ingin menanamnya, dari persiapan lahan hingga panen dan penyimpanan. Tidak ketinggalan, kita juga telah menyajikan berbagai resep kuliner yang menunjukkan fleksibilitasnya di dapur, dari hidangan tradisional Timur Tengah hingga adaptasi modern.

Namun, penting untuk selalu mengingat peringatan penting terkait konsumsi, terutama bagi individu dengan defisiensi G6PD yang berisiko mengalami favism. Kesadaran akan hal ini adalah kunci untuk menikmati manfaat kacang parang dengan aman.

Dengan potensi ekonomi yang terus berkembang, peran dalam pertanian berkelanjutan, dan upaya penelitian untuk inovasi, kacang parang bukan hanya warisan kuliner masa lalu, tetapi juga bagian penting dari masa depan ketahanan pangan global. Mari kita terus menghargai dan mengintegrasikan kacang parang yang luar biasa ini ke dalam gaya hidup kita untuk kesehatan yang lebih baik dan planet yang lebih sehat.

Pertanyaan Umum (FAQ) tentang Kacang Parang

Apa itu kacang parang?

Kacang parang, atau Vicia faba, adalah jenis tanaman polong-polongan yang juga dikenal sebagai fava bean atau broad bean. Ia merupakan sumber protein, serat, vitamin, dan mineral yang kaya, telah dibudidayakan selama ribuan tahun.

Apakah kacang parang sama dengan kacang polong?

Tidak, kacang parang (Vicia faba) berbeda dengan kacang polong (Pisum sativum). Meskipun keduanya termasuk dalam famili polong-polongan (Fabaceae), mereka adalah spesies yang berbeda dengan karakteristik tanaman dan rasa yang unik.

Bagaimana cara mengolah kacang parang segar?

Untuk kacang parang segar, Anda bisa mengupas polongnya, lalu blansir bijinya dalam air mendidih selama 1-2 menit, diikuti dengan perendaman dalam air es. Setelah itu, kulit tipis di luar biji akan mudah dikupas. Biji yang sudah dikupas bisa direbus, ditumis, atau ditambahkan ke salad.

Apakah kacang parang aman untuk semua orang?

Meskipun umumnya aman dan sehat, kacang parang dapat berbahaya bagi individu dengan kondisi genetik defisiensi G6PD (Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase), yang dapat memicu favism (anemia hemolitik). Jika Anda memiliki kondisi ini atau riwayat keluarga, hindari konsumsi kacang parang dan konsultasikan dengan dokter.

Bisakah kacang parang ditanam di Indonesia?

Ya, kacang parang dapat ditanam di Indonesia, terutama di daerah dataran tinggi (di atas 500 mdpl) yang memiliki suhu lebih sejuk. Membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang subur serta berdrainase baik.

Apa manfaat utama mengonsumsi kacang parang?

Kacang parang kaya akan serat, protein, folat, zat besi, dan mangan. Manfaatnya meliputi dukungan kesehatan jantung, kontrol gula darah, pencernaan yang sehat, manajemen berat badan, dan sumber protein nabati yang sangat baik.