Di dunia akuarium, ada ribuan spesies ikan yang memikat hati para penghobi. Namun, beberapa di antaranya menonjol karena karakteristik unik, fungsi penting, dan pesona tersendiri. Salah satunya adalah ikan yang sering disebut dengan nama lokal "ikan boto-boto". Meskipun nama ini mungkin merujuk pada beberapa jenis ikan, secara umum, di kalangan aquarist, sebutan "ikan boto-boto" paling sering dikaitkan dengan genus Ancistrus, atau yang lebih dikenal dengan Bristlenose Pleco.
Ikan ini adalah anggota famili Loricariidae, kelompok ikan lele lapis baja yang dikenal karena mulut pengisapnya yang unik dan tubuhnya yang dilindungi oleh pelat tulang. Ikan boto-boto adalah penghuni dasar akuarium yang rajin, terkenal karena kemampuannya memakan alga, menjadikannya pilihan favorit untuk menjaga kebersihan akuarium. Namun, peran mereka jauh lebih dari sekadar "pembersih". Mereka adalah makhluk yang kompleks dengan perilaku menarik, kebutuhan perawatan spesifik, dan berbagai variasi yang menawan.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami dunia ikan boto-boto (Bristlenose Pleco), membahas segala hal mulai dari asal-usul, morfologi yang khas, jenis-jenis populer, hingga panduan lengkap untuk perawatannya di akuarium. Dengan pemahaman yang mendalam, Anda dapat memberikan lingkungan terbaik bagi ikan ini dan menikmati kehadiran mereka yang menenangkan sekaligus fungsional.
Untuk memahami ikan boto-boto, penting untuk mengetahui posisi mereka dalam klasifikasi ilmiah. Seperti yang telah disebutkan, "ikan boto-boto" umumnya merujuk pada spesies dari genus Ancistrus. Genus ini adalah bagian dari famili Loricariidae, yang merupakan famili ikan lele terbesar di dunia, dengan lebih dari 700 spesies yang telah dideskripsikan.
Nama "Bristlenose" atau "Kumisan" berasal dari pertumbuhan seperti sikat atau kumis (disebut odontodes dermal) yang berkembang di moncong jantan dewasa, meskipun betina juga dapat memiliki pertumbuhan yang lebih kecil. Keunikan ini menjadi ciri khas yang membedakan mereka dari banyak pleco lainnya.
Ikan boto-boto memiliki beberapa ciri fisik yang sangat menarik dan fungsional, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan lingkungan alaminya dan bertahan hidup di akuarium.
Salah satu ciri paling mencolok dari semua Loricariidae, termasuk Ancistrus, adalah tubuh mereka yang ditutupi oleh pelat-pelat tulang yang saling tumpang tindih, bukan sisik. Pelat-pelat ini memberikan perlindungan yang sangat baik dari predator dan benturan. Bentuk tubuhnya pipih di bagian bawah, memungkinkan mereka untuk menempel erat pada permukaan. Umumnya, ikan boto-boto memiliki panjang dewasa sekitar 10-15 cm, menjadikannya pleco yang relatif kecil dan cocok untuk sebagian besar akuarium rumah tangga.
Mulut ikan boto-boto berbentuk pengisap yang kuat, terletak di bagian bawah kepala. Mulut ini dilengkapi dengan gigi-gigi kecil dan keras yang berfungsi untuk mengikis alga, biofilm, dan material organik lainnya dari permukaan batu, kayu, dan kaca akuarium. Kemampuan ini bukan hanya untuk makan, tetapi juga untuk menahan diri di arus air yang deras di habitat alaminya.
Fitur paling khas dari genus Ancistrus adalah pertumbuhan seperti kumis atau sikat yang menonjol dari moncong, terutama pada jantan dewasa. Ini disebut odontodes dermal. Pada jantan, bristles ini bisa sangat panjang, bercabang, dan menutupi sebagian besar moncong. Sementara itu, betina mungkin memiliki bristles yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Bristles ini diyakini berperan dalam ritual kawin, pengenalan jenis kelamin, dan mungkin juga dalam mendeteksi makanan atau lingkungan.
Ikan boto-boto hadir dalam berbagai variasi warna dan pola. Warna dasar yang paling umum adalah cokelat tua hingga hitam dengan bintik-bintik atau bercak-bercak terang (seringkali kuning atau putih). Namun, ada juga varian lain yang sangat populer:
Kemampuan mereka untuk sedikit mengubah warna agar sesuai dengan substrat atau kondisi lingkungan juga merupakan adaptasi menarik lainnya.
Sirip mereka umumnya besar dan kuat, terutama sirip punggung (dorsal fin) yang tinggi. Sirip ekor (caudal fin) biasanya berbentuk seperti kipas. Sirip dada (pectoral fins) dan sirip perut (pelvic fins) juga cukup besar dan digunakan untuk menopang tubuh saat beristirahat di dasar atau menempel pada permukaan.
Ikan boto-boto (genus Ancistrus) berasal dari perairan tawar di Amerika Selatan, dengan distribusi yang sangat luas. Mereka dapat ditemukan di berbagai cekungan sungai, termasuk Amazon, Orinoco, Paraná, dan sungai-sungai kecil di Guyana, Suriname, dan French Guiana. Adaptasi mereka memungkinkan mereka untuk hidup di berbagai jenis habitat air tawar.
Kemampuan beradaptasi dengan berbagai kondisi ini menjadikan mereka ikan yang tangguh dan relatif mudah dirawat di akuarium, asalkan kondisi dasar terpenuhi.
Meskipun ada banyak spesies dalam genus Ancistrus, beberapa varietas telah menjadi sangat populer di kalangan aquarist karena keindahan, ukuran yang cocok, dan kemudahan perawatannya.
Ini adalah jenis yang paling umum dan sering dianggap sebagai "ikan boto-boto" standar. Biasanya berwarna cokelat gelap hingga hitam dengan bintik-bintik kuning atau putih. Jantan memiliki kumis yang menonjol dan bercabang.
Varian genetik dari Bristlenose Pleco biasa, ditandai dengan tubuh berwarna kuning pucat atau putih susu dan mata merah cerah. Mereka sangat populer karena kontras warnanya yang menarik di akuarium.
Jenis ini memiliki warna oranye kemerahan yang cerah dan merata di seluruh tubuhnya. Mereka juga merupakan varian warna yang sangat dicari.
Secara ilmiah dikenal sebagai Ancistrus dolichopterus, meskipun sering disalahartikan dengan L183 yang sebenarnya merupakan Ancistrus sp. "Starlight" atau Ancistrus hoplogenys. Ikan ini memiliki tubuh hitam pekat dengan banyak bintik putih kecil yang bersinar seperti bintang. Ujung siripnya seringkali memiliki garis putih yang mencolok, terutama pada anakan. Mereka sedikit lebih sensitif daripada Bristlenose biasa.
Ini adalah varian dengan sirip yang sangat panjang dan mengalir anggun, memberikan tampilan yang lebih elegan. Dapat ditemukan dalam berbagai warna seperti biasa, albino, atau merah.
Jenis ini memiliki pola warna mosaik yang unik, seringkali kombinasi dari bercak-bercak hitam, cokelat, dan oranye/kuning. Setiap individu memiliki pola yang berbeda-beda, menjadikannya sangat menarik.
Catatan Mengenai "L-numbers": Banyak pleco diidentifikasi dengan "L-number" (misalnya L183, L200) sebelum mereka secara resmi diberi nama ilmiah. Ini adalah sistem penomoran sementara yang digunakan oleh para penghobi dan pedagang untuk mengidentifikasi spesies pleco yang belum diklasifikasikan, terutama dari genus seperti Ancistrus, Hypancistrus, atau Panaque. Sistem ini membantu membedakan spesies yang sangat mirip atau spesies baru yang ditemukan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada banyak jenis "pleco" lainnya seperti Common Pleco (Hypostomus plecostomus) atau Clown Pleco (Panaqolus maccus), nama "ikan boto-boto" di Indonesia paling sering merujuk pada Ancistrus karena ukurannya yang lebih kecil dan karakteristik kumisnya yang khas.
Memahami perilaku alami ikan boto-boto akan membantu Anda menciptakan lingkungan akuarium yang sesuai dan menghindari masalah potensial.
Ikan boto-boto adalah makhluk nokturnal, artinya mereka paling aktif di malam hari atau saat pencahayaan akuarium redup. Di siang hari, mereka cenderung bersembunyi di gua, di bawah kayu apung, atau di antara tanaman. Perilaku ini adalah adaptasi untuk menghindari predator di habitat alaminya dan juga karena mata mereka sensitif terhadap cahaya terang.
Mereka adalah pemakan alga yang sangat efektif. Dengan mulut pengisapnya, mereka akan mengikis alga dari permukaan kaca, batu, dan dekorasi. Ini menjadikan mereka aset berharga dalam menjaga kebersihan akuarium dan mengendalikan pertumbuhan alga yang berlebihan.
Jantan ikan boto-boto dapat menjadi teritorial, terutama terhadap jantan lain dari spesies yang sama. Mereka akan memilih sebuah gua atau tempat persembunyian sebagai wilayahnya dan akan mempertahankannya. Dalam akuarium yang terlalu kecil atau tanpa tempat persembunyian yang cukup, perkelahian antar jantan bisa terjadi, meskipun jarang sampai melukai secara serius. Untuk itu, penting untuk menyediakan banyak tempat persembunyian jika Anda memelihara lebih dari satu jantan.
Meskipun teritorial terhadap sesama jenis, ikan boto-boto umumnya damai terhadap spesies ikan lain yang tidak menghuni dasar akuarium. Mereka jarang mengganggu ikan lain dan sering menjadi anggota komunitas akuarium yang baik. Namun, ikan yang terlalu agresif atau yang suka menggigit sirip mungkin perlu dihindari karena mereka bisa menyerang pleco yang pasif.
Kayu apung bukan hanya tempat persembunyian, tetapi juga merupakan bagian penting dari diet ikan boto-boto. Mereka mengikis kayu apung dan mencerna seratnya, yang diyakini membantu pencernaan mereka dan menjaga kesehatan usus. Tanpa kayu apung, mereka bisa mengalami masalah pencernaan.
Untuk memastikan ikan boto-boto Anda hidup sehat dan bahagia, persiapan akuarium yang tepat adalah kunci. Ingatlah bahwa mereka bisa hidup hingga 10-15 tahun dengan perawatan yang baik.
Meskipun relatif kecil, ikan boto-boto membutuhkan ruang yang cukup. Minimum ukuran akuarium yang direkomendasikan adalah 75-115 liter (20-30 galon) untuk satu individu. Jika Anda berencana memelihara lebih dari satu, terutama jika ada jantan, akuarium yang lebih besar (minimal 190 liter atau 50 galon) dengan banyak tempat persembunyian akan lebih baik. Ruang yang cukup membantu mengurangi stres dan teritorialitas.
Pilih substrat yang lembut seperti pasir halus atau kerikil bulat halus. Ikan boto-boto menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar, dan substrat yang kasar dapat melukai mulut atau bagian bawah tubuh mereka. Substrat yang lebih gelap juga dapat membantu mengeluarkan warna asli mereka dan mengurangi stres.
Ikan boto-boto membutuhkan air yang bersih dan kaya oksigen. Gunakan filter yang efisien yang menyediakan filtrasi mekanis, biologis, dan kimiawi yang baik. Filter canister atau Hang-On-Back (HOB) yang berukuran tepat untuk volume akuarium Anda adalah pilihan yang bagus. Pastikan arus air tidak terlalu kuat di area tempat mereka sering beristirahat, meskipun mereka menyukai pergerakan air secara umum.
Karena sifatnya yang nokturnal, ikan boto-boto lebih menyukai pencahayaan yang redup. Jika akuarium Anda memiliki pencahayaan terang untuk tanaman, pastikan ada banyak area teduh yang tersedia di bawah kayu apung atau tanaman rimbun agar mereka bisa bersembunyi di siang hari. Pencahayaan terlalu terang dapat membuat mereka stres dan kurang aktif.
Menjaga parameter air yang stabil dan sesuai sangat penting untuk kesehatan ikan boto-boto. Perubahan parameter yang drastis dapat menyebabkan stres dan penyakit.
Kisaran suhu ideal adalah 22-28°C (72-82°F). Suhu yang terlalu rendah dapat membuat mereka lesu dan rentan terhadap penyakit, sementara suhu yang terlalu tinggi dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan membuat mereka kepanasan.
Ikan boto-boto menyukai air yang sedikit asam hingga netral, dengan kisaran pH ideal antara 6.0 dan 7.5. Stabilitas pH lebih penting daripada mencapai angka yang tepat, jadi hindari fluktuasi yang tiba-tiba.
Mereka tumbuh subur di air lunak hingga sedang. Kisaran General Hardness (GH) yang baik adalah 2-15 dGH dan Carbonate Hardness (KH) antara 3-10 dKH. Kesadahan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Ini adalah faktor terpenting. Ikan boto-boto, seperti semua ikan, sensitif terhadap akumulasi amonia, nitrit, dan nitrat. Pastikan siklus nitrogen akuarium Anda sudah stabil sebelum memasukkan ikan. Lakukan pengujian air secara teratur menggunakan test kit yang akurat. Tingkat amonia dan nitrit harus selalu nol, dan nitrat harus di bawah 20 ppm (parts per million).
Lakukan penggantian air sebagian (sekitar 25-30% dari volume akuarium) setiap satu hingga dua minggu sekali. Ini akan membantu menjaga kualitas air tetap tinggi dan mengurangi akumulasi nitrat. Pastikan air baru yang ditambahkan memiliki suhu dan parameter yang serupa dengan air akuarium, dan selalu gunakan deklorinator.
Meskipun terkenal sebagai pemakan alga, ikan boto-boto membutuhkan diet yang bervariasi dan seimbang agar tetap sehat. Mereka adalah omnivora dengan kecenderungan herbivora yang kuat.
Menyediakan sayuran segar adalah cara yang sangat baik untuk melengkapi diet mereka. Pastikan sayuran direbus sebentar hingga lunak (blanched) dan didinginkan sebelum diberikan.
Gunakan klip sayuran atau tusuk sate akuarium untuk menahan sayuran agar tenggelam dan tidak mengambang. Buang sisa sayuran yang tidak termakan setelah 12-24 jam untuk mencegah pembusukan dan masalah kualitas air.
Meskipun sebagian besar diet mereka harus nabati, ikan boto-boto juga membutuhkan sedikit protein. Pakan berbasis protein dapat diberikan 1-2 kali seminggu.
Pemberian protein berlebihan tidak disarankan karena dapat menyebabkan masalah pencernaan atau masalah kesehatan lainnya. Makanan yang terlalu kaya protein juga bisa mengotori air lebih cepat.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kayu apung adalah bagian tak terpisahkan dari diet mereka. Mereka akan mengikis permukaannya untuk serat. Pastikan selalu ada kayu apung di akuarium mereka.
Berikan pakan pelet atau wafers sekali sehari, sebaiknya setelah lampu akuarium mati. Sayuran segar dapat diberikan 2-3 kali seminggu. Amati ikan Anda; jika perut mereka terlihat cekung, mereka mungkin kurang makan. Jika air selalu keruh setelah makan, Anda mungkin memberi makan terlalu banyak.
Membiakkan ikan boto-boto di akuarium rumah tangga adalah hal yang cukup mungkin dan seringkali menjadi pengalaman yang memuaskan bagi para aquarist. Mereka adalah "cave spawners", artinya mereka bertelur di dalam gua atau celah.
Ini adalah salah satu aspek yang paling menarik dari Ancistrus:
Perbedaan ini menjadi jelas saat ikan mencapai kematangan seksual.
Ketika betina siap, ia akan memasuki gua yang telah dipilih dan dibersihkan oleh jantan. Betina akan menempelkan telur-telur oranye cerah yang lengket pada dinding gua. Jumlah telur bisa bervariasi, dari 20 hingga lebih dari 100 butir, tergantung pada ukuran dan usia betina.
Setelah betina bertelur, ia akan meninggalkan gua. Peran jantan sangat krusial di sini. Jantan akan menjaga telur dengan membersihkannya dari kotoran, mengipasi air ke arah telur untuk memberikan oksigen, dan mengusir penyusup. Fase ini bisa berlangsung sekitar 4-10 hari, tergantung suhu.
Pembiakan ikan boto-boto adalah proses yang menarik dan dapat menjadi cara yang bagus untuk mempelajari lebih lanjut tentang perilaku reproduksi ikan akuarium.
Meskipun dikenal sebagai ikan yang tangguh, ikan boto-boto tetap bisa terserang penyakit jika kondisi lingkungannya tidak ideal. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.
Jika ikan Anda menunjukkan tanda-tanda penyakit, identifikasi penyebabnya secepat mungkin dan berikan pengobatan yang sesuai. Banyak obat akuarium tersedia untuk berbagai penyakit, tetapi pastikan Anda menggunakannya sesuai petunjuk dan aman untuk ikan lele (beberapa obat berbasis tembaga tidak direkomendasikan untuk ikan lele yang sensitif).
Ikan boto-boto umumnya dikenal sebagai penghuni akuarium komunitas yang damai dan kompatibel dengan berbagai spesies ikan lain.
Selalu perkenalkan ikan baru dengan hati-hati dan amati interaksi mereka selama beberapa hari pertama. Sediakan banyak tempat persembunyian agar ikan boto-boto dapat mundur jika merasa terancam.
Seperti banyak hewan peliharaan populer, ikan boto-boto juga dikelilingi oleh beberapa mitos. Memisahkan mitos dari fakta penting untuk perawatan yang tepat.
Fakta: Ini adalah mitos paling umum. Meskipun mereka adalah pemakan alga yang rajin, mereka tidak dapat bertahan hidup hanya dengan alga yang tumbuh di akuarium. Mereka membutuhkan diet yang bervariasi termasuk algae wafers, sayuran segar, dan kadang-kadang pakan protein. Mengandalkan mereka untuk membersihkan akuarium sepenuhnya adalah tindakan yang salah dan dapat menyebabkan kelaparan pada ikan.
Fakta: Walaupun mereka akan memakan sisa makanan yang jatuh ke dasar, ini bukanlah diet yang memadai. Sisa makanan ikan lain mungkin tidak mengandung nutrisi yang cukup untuk ikan boto-boto, terutama jika pakan tersebut kaya protein hewani yang tidak sesuai untuk diet herbivora mereka. Pemberian pakan spesifik untuk pleco sangat diperlukan.
Fakta: Ada ratusan spesies Loricariidae yang berbeda-beda, dan "pleco" adalah istilah umum. Setiap spesies memiliki kebutuhan unik. Ikan boto-boto (Ancistrus) relatif kecil dan toleran, tetapi Common Pleco (Hypostomus plecostomus) bisa tumbuh sangat besar (hingga 60 cm) dan membutuhkan akuarium yang sangat besar. Menganggap semua pleco sama bisa berakibat fatal bagi ikan.
Fakta: Meskipun mereka lebih aktif di malam hari, ikan boto-boto masih dapat diamati di siang hari, terutama saat mencari makan atau jika akuarium memiliki banyak tempat teduh. Perilaku mereka yang unik, seperti mengikis kayu apung atau menjaga telur (bagi jantan), sangat menarik untuk disaksikan. Pemberian makan di malam hari juga bisa menjadi ritual yang menenangkan.
Fakta: Tidak ada ikan yang kebal penyakit. Ikan boto-boto memang relatif tangguh, tetapi mereka tetap rentan terhadap penyakit jika kondisi air buruk, diet tidak seimbang, atau mereka mengalami stres. Mempertahankan lingkungan yang stabil dan bersih adalah kunci kesehatan mereka.
Selain pesona visualnya, ikan boto-boto menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi penghobi akuarium:
Kehadiran ikan boto-boto dapat menambah dimensi baru pada ekosistem akuarium Anda, menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan menarik.
Saat membeli ikan boto-boto, penting untuk memilih individu yang sehat agar mereka dapat beradaptasi dengan baik di akuarium baru Anda. Berikut adalah beberapa tips:
Dengan mengikuti tips ini, Anda akan meningkatkan peluang mendapatkan ikan boto-boto yang sehat dan kuat yang akan menjadi tambahan yang indah untuk akuarium Anda.
Ikan boto-boto, terutama spesies dari genus Ancistrus atau Bristlenose Pleco, adalah salah satu ikan akuarium air tawar yang paling dicintai dan dihargai. Kombinasi unik dari tubuh berzirah, mulut pengisap yang efisien, kumis khas jantan, dan sifatnya yang damai menjadikan mereka pilihan yang sangat populer baik bagi pemula maupun aquarist berpengalaman.
Lebih dari sekadar "pembersih" akuarium, mereka adalah makhluk hidup yang kompleks dengan kebutuhan spesifik akan diet, kualitas air, dan lingkungan yang kaya dekorasi seperti kayu apung dan gua. Memahami kebutuhan ini adalah kunci untuk merawat mereka dengan sukses dan menikmati usia panjang serta perilaku mereka yang menarik.
Dari peran mereka sebagai pengendali alga hingga keindahan variasi warna yang beragam, ikan boto-boto menawarkan lebih dari sekadar fungsi. Mereka adalah penjelajah dasar akuarium yang menawan, yang dengan setia menjaga kebersihan dan menambah dinamika visual yang tenang. Dengan panduan ini, diharapkan Anda kini memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat ikan boto-boto Anda dengan penuh kasih dan tanggung jawab, memastikan mereka menjadi tambahan yang sehat dan membahagiakan di dunia akuarium Anda.
A: Tidak. Ini adalah mitos umum. Ikan boto-boto tidak memakan kotoran ikan lain. Mereka adalah detritivor dan herbivora yang memakan alga, biofilm, dan material organik kecil lainnya yang menempel pada permukaan. Meskipun mereka mungkin mengikis sisa makanan yang terurai di dasar, mereka tidak memakan kotoran dalam arti sebenarnya. Kualitas air yang buruk akibat kotoran yang menumpuk justru dapat membahayakan mereka.
A: Dengan perawatan yang tepat dan kondisi akuarium yang stabil, ikan boto-boto dapat hidup rata-rata 5 hingga 10 tahun. Beberapa individu bahkan dilaporkan hidup hingga 15 tahun.
A: Ya, sangat perlu. Meskipun mereka memakan alga, sangat jarang akuarium rumah tangga memiliki cukup alga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap ikan boto-boto. Alga wafers, sayuran blansir, dan kayu apung adalah komponen penting dalam diet mereka. Mengandalkan hanya alga dapat menyebabkan malnutrisi dan masalah kesehatan.
A: Ikan boto-boto adalah makhluk nokturnal. Mereka secara alami lebih aktif di malam hari atau saat pencahayaan akuarium redup. Di siang hari, mereka cenderung bersembunyi atau beristirahat. Ini adalah perilaku normal dan bukan tanda masalah, selama mereka aktif di malam hari.
A: Ya, bisa, tetapi dengan pertimbangan. Jantan bisa menjadi teritorial terhadap jantan lain dari spesies yang sama. Jika Anda memelihara lebih dari satu jantan, pastikan akuarium berukuran besar (minimal 190 liter) dan sediakan banyak tempat persembunyian yang berbeda untuk mengurangi konflik. Kombinasi yang paling damai adalah satu jantan dengan beberapa betina, atau beberapa betina saja.
A: Mengikis kayu apung adalah perilaku alami dan penting bagi ikan boto-boto. Mereka tidak hanya memakan biofilm yang tumbuh di permukaan kayu, tetapi juga mengonsumsi serat kayu itu sendiri. Serat ini penting untuk pencernaan mereka dan membantu menjaga kesehatan saluran usus. Oleh karena itu, kayu apung harus selalu ada di akuarium mereka.
A: Umumnya, ikan boto-boto adalah pemakan alga dan tidak akan memakan tanaman hidup yang sehat, terutama jika mereka diberi pakan yang cukup dan bervariasi. Namun, jika mereka kelaparan atau kekurangan nutrisi nabati, mereka mungkin akan mencoba mengikis daun tanaman yang lebih lunak. Pastikan selalu memberi mereka sayuran blansir dan algae wafers.
A: Perbedaan utama adalah ukuran dan fitur moncong. Bristlenose Pleco (ikan boto-boto) tumbuh maksimal sekitar 10-15 cm dan memiliki kumis (bristles) khas di moncongnya (terutama jantan). Common Pleco (Hypostomus plecostomus) bisa tumbuh jauh lebih besar, hingga 60 cm, dan tidak memiliki kumis yang menonjol seperti Bristlenose. Perbedaan ukuran ini sangat penting untuk kebutuhan akuarium.
A: Tanda-tanda stres atau sakit meliputi: lesu dan kurang aktif bahkan di malam hari, warna tubuh memudar atau sangat gelap, sirip kuncup atau robek, bintik-bintik putih atau pertumbuhan jamur, perut kembung atau cekung, pernapasan cepat, dan berusaha menggosokkan diri ke dekorasi. Jika melihat tanda-tanda ini, periksa kualitas air dan diet mereka segera.
A: Tidak disarankan. Ikan boto-boto, seperti semua ikan, membutuhkan air bersih dan berkualitas tinggi yang hanya dapat dicapai dengan sistem filtrasi yang memadai (mekanis, biologis, kimiawi) dan penggantian air rutin. Tanpa filter, akumulasi amonia dan nitrit akan cepat menjadi racun bagi mereka.