Histaminase (Diamine Oxidase - DAO):
Gerbang Pertahanan Biologis Terhadap Histamin

Dalam lanskap biokimia tubuh manusia yang kompleks, enzim memainkan peran kunci sebagai katalisator kehidupan. Di antara ribuan enzim yang bekerja tanpa lelah, Histaminase, yang secara ilmiah dikenal sebagai Diamine Oxidase (DAO), menduduki posisi yang sangat penting. Perannya melampaui sekadar reaksi kimia; DAO berfungsi sebagai penjaga gerbang kritis, regulator sistemik, dan pertahanan garis depan tubuh terhadap potensi kelebihan suatu molekul yang kuat: Histamin.

Artikel mendalam ini akan mengupas tuntas Histaminase, mulai dari struktur molekulernya, mekanisme kerjanya yang elegan, lokalisasi spesifik dalam tubuh, hingga implikasi klinisnya yang luas—terutama dalam konteks Intoleransi Histamin, kesehatan kehamilan, dan integritas saluran pencernaan. Pemahaman tentang DAO bukan hanya sekadar pengetahuan biologi, tetapi merupakan kunci untuk memahami banyak kondisi sensitivitas dan ketidakseimbangan yang mempengaruhi kualitas hidup jutaan orang.

I. Histaminase: Definisi, Struktur, dan Reaksi Kimia Dasar

1.1. Nama dan Identitas: DAO vs. Histaminase

Istilah "Histaminase" adalah nama fungsional yang diberikan pada enzim ini karena kemampuan utamanya untuk mendegradasi histamin. Namun, nama yang lebih akurat dan digunakan dalam klasifikasi enzim biokimia (EC 1.4.3.22) adalah Diamine Oxidase (DAO). Penamaan ini lebih tepat karena DAO tidak hanya memproses histamin—suatu diamina—tetapi juga berbagai diamina dan poliamina lainnya (seperti putresin dan kadaverin). Walaupun demikian, dalam konteks medis dan nutrisi, istilah Histaminase sering kali digunakan secara bergantian.

1.2. Struktur Molekuler dan Kofaktor PQQ

DAO adalah enzim yang memiliki struktur protein dimerik yang kompleks. Untuk menjalankan fungsinya, DAO memerlukan kofaktor esensial, yaitu Pirroloquinolinon Kuinon (PQQ), yang terikat secara kovalen pada struktur enzim. PQQ adalah kofaktor non-protein yang berfungsi sebagai akseptor elektron sementara selama reaksi oksidasi. Kehadiran PQQ membedakan DAO dari enzim oksidase diamina lainnya dan menekankan bahwa aktivitas DAO sangat bergantung pada status nutrisi tubuh, khususnya pada ketersediaan PQQ.

1.3. Mekanisme Reaksi Katalitik Histaminase

Reaksi yang dikatalisis oleh DAO adalah reaksi oksidasi deaminasi. Ini adalah proses penghilangan gugus amina dari substrat, menghasilkan aldehida, amonia, dan hidrogen peroksida (H₂O₂). Ketika Histamin menjadi substrat, reaksi yang terjadi adalah:

Histamin + O₂ + H₂O → Imidazol Asetaldehida + NH₃ + H₂O₂

Produk reaksi, Imidazol Asetaldehida, kemudian dengan cepat dinonaktifkan lebih lanjut. Penting untuk dicatat bahwa hidrogen peroksida yang dihasilkan adalah molekul reaktif (radikal bebas). Oleh karena itu, area di mana DAO aktif (terutama sel usus) juga harus kaya akan enzim antioksidan, seperti katalase, untuk menetralisir H₂O₂ dan mencegah kerusakan sel.

II. Distribusi Jaringan dan Peran Fisiologis Utama

Aktivitas DAO tersebar tidak merata di seluruh tubuh, mencerminkan kebutuhan spesifik organ dalam mengatur kadar diamina. Lokasi utama DAO menunjukkan fungsinya sebagai sistem detoksifikasi dan pertahanan.

2.1. Peran Sentral di Saluran Pencernaan (Usus Halus)

Konsentrasi tertinggi DAO di luar kehamilan ditemukan di mukosa usus halus, khususnya di sel-sel vili usus. Peran DAO di sini adalah yang paling krusial bagi kesehatan sistemik:

  1. Pertahanan Garis Depan: Mencegah penyerapan histamin yang berasal dari makanan. Makanan yang difermentasi, berusia lama, atau busuk memiliki kandungan histamin yang sangat tinggi. DAO berfungsi untuk memecah histamin ini sebelum dapat memasuki aliran darah.
  2. Pengaturan Lokal: Mengontrol kadar histamin yang dilepaskan oleh sel-sel mast lokal di dinding usus, yang penting untuk menjaga integritas dan permeabilitas sawar usus (gut barrier).
  3. Metabolisme Poliamina: DAO juga memetabolisme poliamina yang diproduksi oleh bakteri usus, yang jika berlebihan dapat menjadi toksik atau mempengaruhi pertumbuhan sel usus.

2.2. DAO di Plasenta (Histaminase Kehamilan)

Selama kehamilan, DAO mengalami peningkatan produksi yang dramatis di plasenta. Peningkatan ini sangat signifikan, menyebabkan kadar DAO dalam serum (darah) wanita hamil bisa mencapai 500 hingga 1000 kali lipat dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Fungsi DAO Plasenta:

Peran utama DAO plasenta adalah melindungi janin dari kadar histamin maternal yang berlebihan. Histamin adalah molekul vasoaktif yang kuat; terlalu banyak histamin dapat menyebabkan kontraksi uterus atau perubahan tekanan darah. DAO memastikan lingkungan rahim tetap stabil, menunjukkan fungsinya sebagai 'penyangga' kehamilan yang vital.

2.3. Jaringan Lain

DAO juga ditemukan, meskipun dalam konsentrasi lebih rendah, di ginjal, timus, dan jaringan adiposa. Di jaringan-jaringan ini, DAO membantu dalam pembersihan diamina dari sirkulasi dan mungkin berperan dalam respon imun lokal.

Diagram Skematis Fungsi Histaminase HISTAMINASE (DAO) Histamin PQQ Produk ➡ H₂O₂ + NH₃

Gambar 1: Representasi skematis reaksi yang dikatalisis oleh Histaminase (DAO). DAO mengubah histamin menjadi metabolit yang tidak aktif, yang merupakan langkah vital dalam detoksifikasi.

III. Perbandingan Jalur Degradasi: DAO vs. HNMT

Histamin adalah molekul pleiotropik—memiliki banyak fungsi—dan oleh karena itu, tubuh memiliki dua jalur utama untuk mengontrol kadarnya. Penting untuk memahami bahwa DAO tidak bekerja sendirian, tetapi bersama enzim lain, Histamin N-Metiltransferase (HNMT).

3.1. Histamin N-Metiltransferase (HNMT)

HNMT beroperasi melalui mekanisme metilasi, bukan oksidasi. Enzim ini mentransfer gugus metil ke histamin, mengubahnya menjadi N-Metilhistamin, yang kemudian diproses lebih lanjut. Perbedaan utama antara kedua enzim ini adalah lokasinya:

Ketika seseorang mengalami kelebihan histamin karena sumber makanan, DAO adalah garis pertahanan yang paling relevan. Ketika histamin berlebihan karena pelepasan internal (misalnya, reaksi alergi internal), HNMT juga sangat penting, namun DAO tetap vital dalam menjaga keseimbangan kadar histamin sistemik.

3.2. Polimorfisme Genetik (SNPs)

Aktivitas kedua enzim ini dapat dipengaruhi oleh variasi genetik yang umum, yang disebut Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs). Beberapa individu memiliki varian gen AOC1 (yang mengkode DAO) yang menghasilkan enzim dengan aktivitas yang berkurang secara signifikan. Demikian pula, variasi pada gen HNMT dapat mengurangi kapasitas tubuh untuk membersihkan histamin internal. Variasi genetik ini adalah dasar penting mengapa beberapa orang jauh lebih rentan terhadap intoleransi histamin dibandingkan yang lain.

IV. Intoleransi Histamin: Ketika Histaminase Gagal Bertugas

Intoleransi Histamin (IH) adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai histamin (dari makanan atau produksi internal) dan kapasitas tubuh untuk membersihkannya (aktivitas DAO dan HNMT). Ketika DAO bekerja suboptimal, histamin yang terserap melalui usus akan menumpuk dalam sirkulasi, memicu gejala yang menyerupai alergi.

4.1. Definisi dan Etiologi Defisiensi DAO

Defisiensi atau inaktivitas DAO dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang sering kali bertumpang tindih:

  1. Genetik (Primer): Kehadiran varian genetik (SNP) pada gen AOC1 yang menyebabkan produksi DAO yang kurang aktif atau jumlah DAO yang lebih sedikit.
  2. Farmakologis (Sekunder): Konsumsi obat-obatan tertentu yang dikenal sebagai inhibitor DAO. Contohnya termasuk beberapa antidepresan, obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS), dan beberapa agen antihipertensi. Obat-obatan ini berkompetisi dengan histamin pada situs aktif enzim, secara efektif "mematikan" fungsinya.
  3. Patologis/Gastrointestinal: Kerusakan mukosa usus (misalnya akibat penyakit Celiac, IBD, atau infeksi kronis) dapat merusak sel-sel yang memproduksi DAO, mengurangi jumlah enzim yang tersedia.
  4. Nutrisi: Kekurangan kofaktor yang dibutuhkan DAO, terutama Tembaga, Vitamin C, dan Vitamin B6, dapat menurunkan efisiensi enzim.
Peran Histaminase di Sawar Usus LUMEN USUS (Makanan Kaya Histamin) Sel Mukosa Penghasil DAO Histamin Degradasi DAO Histamin Masuk Sirkulasi

Gambar 2: Peran DAO sebagai penjaga sawar usus. DAO memecah histamin makanan di permukaan mukosa. Defisiensi DAO memungkinkan histamin melewati sawar usus dan memicu gejala sistemik.

4.2. Spektrum Gejala Intoleransi Histamin

Gejala IH sangat beragam karena histamin bertindak pada reseptor (H1, H2, H3, H4) yang tersebar di hampir setiap sistem organ. Gejala sering kali sulit diidentifikasi karena meniru alergi, migrain, atau masalah pencernaan lainnya.

Keparahan gejala berkorelasi langsung dengan tingkat defisiensi DAO dan jumlah histamin yang dikonsumsi dalam makanan tertentu. Ini menjelaskan mengapa penderita IH sering kali dapat mentoleransi jumlah kecil, tetapi bereaksi keras terhadap makanan yang sangat kaya histamin seperti anggur merah, keju lama, atau ikan yang tidak segar.

V. Pengelolaan Intoleransi Histamin dan Peningkatan Fungsi Histaminase

Pengelolaan IH berfokus pada dua strategi utama: mengurangi beban histamin eksternal dan meningkatkan kapasitas enzimatik tubuh, terutama aktivitas DAO.

5.1. Diet Rendah Histamin

Ini adalah intervensi garis depan dan paling efektif. Strategi ini memerlukan penghapusan sementara atau pengurangan drastis makanan yang diketahui kaya histamin, pemicu pelepasan histamin (histamine liberators), atau penghambat DAO.

Makanan yang Perlu Dibatasi:

Tujuan diet ini bukan untuk menghilangkan histamin sepenuhnya—karena itu mustahil—tetapi untuk menjaga kadar histamin total di bawah ambang batas toleransi pasien (tolerance threshold).

5.2. Suplementasi DAO Eksogen

Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya suplemen yang mengandung Histaminase (DAO) yang diekstraksi dari ginjal babi telah menjadi game changer dalam manajemen IH. DAO eksogen ini berfungsi sebagai "enzim cadangan" yang bekerja di lumen usus untuk memecah histamin makanan sebelum diserap.

5.3. Dukungan Kofaktor dan Nutrisi

Karena DAO adalah enzim yang bergantung pada kofaktor, memastikan status nutrisi yang optimal sangat penting untuk fungsi DAO endogen (DAO yang diproduksi tubuh).

  1. Tembaga (Copper): Tembaga adalah bagian integral dari struktur DAO. Defisiensi tembaga dapat secara langsung menghambat aktivitas enzim.
  2. Vitamin C (Asam Askorbat): Vitamin C bertindak sebagai antioksidan yang membantu melindungi DAO dari kerusakan, dan juga terlibat dalam metabolisme poliamina yang berinteraksi dengan DAO.
  3. Vitamin B6 (Piridoksal Fosfat): Meskipun lebih dikenal sebagai kofaktor untuk sintesis histamin, B6 juga mendukung jalur metabolisme poliamina yang terkait erat dengan DAO.

VI. Histaminase dalam Konteks Kesehatan Sistemik yang Lebih Luas

6.1. DAO sebagai Biomarker Integritas Usus

Karena DAO diproduksi oleh sel-sel vili usus, tingkat DAO dalam serum darah telah diusulkan sebagai biomarker untuk kerusakan mukosa usus (enteropati). Ketika terjadi kerusakan parah pada vili (misalnya pada syok septik, iskemia, atau penyakit radang usus aktif), DAO dilepaskan ke aliran darah dalam jumlah besar, meningkatkan kadarnya secara akut.

Sebaliknya, pada penyakit kronis seperti IBD atau sindrom iritasi usus (IBS) di mana terjadi kerusakan sel penghasil DAO, kadar DAO dalam serum bisa turun. Dengan demikian, pengukuran DAO serum memberikan wawasan unik tentang kondisi dan integritas struktural usus halus.

6.2. Poliamina dan Pertumbuhan Sel

Seperti namanya (Diamine Oxidase), DAO juga memproses diamina dan poliamina (putresin, spermidin, dan spermin). Poliamina sangat penting untuk proliferasi dan diferensiasi sel yang cepat, terutama di usus.

Regulasi poliamina sangat penting; terlalu sedikit poliamina menghambat regenerasi sel (yang buruk bagi penyembuhan usus), tetapi terlalu banyak dapat mendorong pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, termasuk potensi sel kanker. DAO, bersama dengan Polyamine Oxidase (PAO), menjaga keseimbangan ketat ini. Studi menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas DAO yang rendah dan peningkatan risiko perkembangan kanker kolorektal, mencerminkan perannya dalam mengatur lingkungan seluler usus.

6.3. Hubungan DAO dengan Kesehatan Mental

Meskipun DAO terutama ditemukan di perifer, histamin adalah neurotransmitter yang kuat di otak. Histamin perifer umumnya tidak melewati sawar darah-otak (Blood-Brain Barrier). Namun, jika kadar histamin perifer sangat tinggi karena DAO yang tidak berfungsi, ini dapat memicu jalur inflamasi dan saraf yang berhubungan dengan sistem saraf pusat.

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi korelasi antara intoleransi histamin yang didorong oleh defisiensi DAO dengan kondisi seperti migrain kronis, kecemasan, dan bahkan beberapa bentuk depresi, menyoroti poros usus-otak yang dimediasi oleh histamin.

VII. Regulasi Histaminase, Potensi Farmakologis, dan Arah Penelitian Masa Depan

7.1. Regulasi Ekspresi Gen AOC1

Produksi DAO (yang dikode oleh gen AOC1) diatur oleh berbagai faktor hormonal dan lingkungan. Misalnya, hormon progesteron, yang meningkat tajam selama kehamilan, memainkan peran penting dalam menginduksi ekspresi DAO di plasenta. Hal ini menjelaskan mengapa kadar DAO melonjak tinggi selama masa kehamilan.

Di usus, ekspresi DAO dipengaruhi oleh keadaan inflamasi. Peradangan akut sering kali memicu pelepasan DAO sebagai respons perlindungan, namun peradangan kronis dapat menyebabkan kelelahan seluler dan penurunan produksi DAO.

7.2. Peran Senyawa Non-Histamin Lain

DAO adalah oksidase diamina, artinya ia memiliki substrat lain selain histamin. Senyawa ini bersaing dengan histamin untuk mendapatkan situs aktif DAO. Substrat ini termasuk:

Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang sangat kaya poliamina atau diamina non-histamin, DAO mungkin "sibuk" memproses senyawa tersebut, menyebabkan kapasitasnya untuk mendegradasi histamin menurun. Inilah yang dikenal sebagai Kompetisi Substrat, sebuah mekanisme penting yang dapat memicu gejala intoleransi bahkan ketika histamin itu sendiri tidak terlalu tinggi.

7.3. Tantangan Diagnosis dan Pengukuran Aktivitas DAO

Diagnosis Intoleransi Histamin yang terkait dengan DAO tetap menantang. Pengukuran kadar DAO serum dapat memberikan gambaran, tetapi kadar serum tidak selalu berkorelasi sempurna dengan aktivitas DAO di mukosa usus, tempat DAO harus bekerja.

Metode diagnostik yang ideal melibatkan:

  1. Penilaian Klinis dan Diet Eliminasi: Gejala yang mereda secara signifikan setelah 2-4 minggu diet rendah histamin adalah indikasi terkuat.
  2. Pengukuran Aktivitas DAO Plasma: Mengukur kemampuan plasma darah untuk memecah histamin. Tingkat yang rendah sering menunjukkan defisiensi.
  3. Tes Beban Histamin Oral: Pemberian histamin oral diikuti dengan pemantauan respon (misalnya, tes kulit atau pengukuran kadar N-methylhistamine urin).

7.4. Prospek Penelitian Farmakologis

Penelitian di masa depan berfokus pada cara untuk menstabilkan dan meningkatkan aktivitas DAO endogen, daripada hanya mengandalkan suplemen eksogen. Ini mencakup pengembangan:

VIII. Histaminase: Keseimbangan Antara Pertahanan dan Sensitivitas

Histaminase, atau Diamine Oxidase, adalah contoh sempurna bagaimana enzim tunggal dapat memiliki dampak sistemik yang luas. Dari menjaga stabilitas kehamilan di plasenta hingga bertindak sebagai filter detoksifikasi utama di usus, DAO adalah penjaga yang memastikan histamin, molekul pensinyalan yang kuat, tetap berada di bawah kendali. Ketika fungsi DAO terganggu, baik oleh genetik, obat-obatan, atau kerusakan usus, hasilnya adalah spektrum intoleransi yang kompleks dan melemahkan.

Pemahaman mendalam tentang DAO mengubah Intoleransi Histamin dari kondisi misterius menjadi gangguan enzimatik yang dapat dikelola. Melalui intervensi diet yang cermat, penghindaran inhibitor farmakologis, dan penggunaan suplemen DAO eksogen, individu yang menderita defisiensi dapat memperoleh kembali keseimbangan dan mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh disregulasi histamin. Perjalanan menuju kesehatan yang optimal bagi penderita IH adalah perjalanan untuk mendukung dan menghormati peran Histaminase yang vital dalam sistem pertahanan biologis kita.

Integrasi Histaminase dalam Kesehatan Holistik: Studi terus menunjukkan bahwa DAO adalah lebih dari sekadar pemecah histamin. Ini adalah penanda kesehatan usus, regulator peradangan lokal, dan komponen kunci dalam menjaga homeostasis biogenik amina. Mengatasi defisiensi DAO sering kali memerlukan pendekatan yang komprehensif, bukan hanya berfokus pada histamin itu sendiri, tetapi juga pada kesehatan lingkungan usus secara keseluruhan dan status nutrisi tubuh.

Histaminase merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dalam biologi manusia, memastikan bahwa molekul yang dilepaskan dalam respons imun dan alergi tidak merusak keseimbangan internal yang rumit. Kapasitas enzimatik yang tangguh ini adalah fondasi bagi toleransi terhadap makanan sehari-hari dan mekanisme pertahanan internal kita yang tak ternilai.

Pentingnya Histaminase dalam fisiologi manusia tidak dapat dilebih-lebihkan. Enzim ini mewakili jembatan antara dunia luar (makanan yang kita konsumsi) dan lingkungan internal tubuh. Kegagalannya berfungsi secara optimal menciptakan titik kerentanan yang manifestasinya beragam dan memengaruhi kualitas hidup secara mendalam. Penelitian yang berkelanjutan terhadap genetik AOC1, inhibitor farmakologis baru, dan intervensi probiotik spesifik menjanjikan solusi yang lebih terarah dan personalisasi di masa depan untuk semua yang terpengaruh oleh kurangnya aktivitas DAO. Dengan pengetahuan yang mendalam ini, kita dapat mulai mengendalikan ketidakseimbangan biokimia yang sering kali tersembunyi ini.

Kapasitas Histaminase untuk memecah histamin secara efisien menentukan batas toleransi individu terhadap sejumlah besar makanan dan bahkan kondisi lingkungan tertentu. Misalnya, pada saat stres akut atau setelah olahraga berat, pelepasan histamin internal dapat meningkat. Jika DAO sudah bekerja di bawah kapasitas, bahkan kadar histamin basal yang normal pun dapat memicu gejala. Hal ini menunjukkan bahwa DAO tidak hanya mengelola histamin dari luar, tetapi juga berfungsi sebagai katup pengaman untuk histamin yang dilepaskan secara endogen.

Selain itu, peran DAO dalam kehamilan menyoroti betapa pentingnya ia dalam pemeliharaan lingkungan yang rentan. Tanpa lonjakan produksi DAO di plasenta, risiko keguguran atau komplikasi kehamilan bisa meningkat secara signifikan, menunjukkan bagaimana evolusi telah memilih enzim ini sebagai mekanisme perlindungan ibu-janin yang utama. Studi tentang Histaminase terus membuka pintu untuk memahami interaksi kompleks antara nutrisi, genetik, dan respons alergi/pseudo-alergi yang memengaruhi miliaran orang di seluruh dunia.

Kesimpulannya, Histaminase (DAO) adalah titik fokus dalam biokimia diamina. Pemahamannya tidak hanya penting bagi ahli gizi dan alergi, tetapi juga bagi siapa pun yang tertarik pada mekanisme pertahanan diri tubuh. Enzim ini, dengan mekanisme kerja yang elegan namun rentan terhadap gangguan, adalah inti dari respons tubuh terhadap dunia makanan dan inflamasi. Mendukung DAO berarti mendukung stabilitas dan toleransi internal.

***

VIII.5. Implikasi Patofisiologis Mendalam: DAO dan Sindrom Kebocoran Usus (Leaky Gut)

Hubungan antara DAO dan integritas sawar usus sangat sinergis. Ketika terjadi disbiosis atau kerusakan akibat peradangan (misalnya, akibat gluten, NSAID, atau infeksi), sel-sel enterosit yang memproduksi DAO rusak. Penurunan produksi DAO ini memiliki dua konsekuensi negatif:

  1. Peningkatan Histamin Sirkulasi: Histamin makanan yang tidak terpecah melewati usus yang rusak, memasuki aliran darah, menyebabkan gejala sistemik.
  2. Kerusakan Lebih Lanjut: Histamin itu sendiri adalah molekul yang dapat meningkatkan permeabilitas usus melalui reseptor H1. Dengan DAO yang rendah, histamin yang menumpuk memperparah kebocoran usus, menciptakan lingkaran setan: kerusakan → DAO rendah → Histamin tinggi → Kerusakan lebih lanjut.

Oleh karena itu, strategi terapi yang efektif untuk meningkatkan aktivitas DAO seringkali harus didahului atau disertai dengan upaya restorasi integritas mukosa usus, misalnya melalui suplemen yang mendukung regenerasi lapisan usus seperti L-Glutamin atau nutrisi yang mengurangi peradangan.

VIII.6. Interaksi DAO dan Sistem Mast Cell

Histamin terutama dilepaskan oleh sel mast. Pada kondisi seperti Sindrom Aktivasi Sel Mast (MCAS), terjadi pelepasan histamin yang kronis dan berlebihan. Meskipun DAO tidak dapat mengontrol pelepasan internal histamin (itu adalah fungsi HNMT dan stabilisator sel mast), DAO berperan sebagai "pembersih" akhir untuk histamin yang dilepaskan ke ruang ekstraseluler atau vaskular.

Pada pasien MCAS, defisiensi DAO yang terjadi bersamaan dapat memperburuk kondisi secara dramatis, karena beban histamin yang dilepaskan secara internal bertemu dengan kegagalan sistem pembersihan DAO di usus dan sirkulasi. Manajemen dalam kasus ini sering memerlukan gabungan stabilisator sel mast, antagonis reseptor histamin (antihistamin), dan suplementasi DAO eksogen.

VIII.7. Detail Kimiawi: Kofaktor Tembaga dan Oksidasi

Enzim DAO adalah metalloenzyme yang sangat bergantung pada Tembaga (Cu²⁺). Ion tembaga ini sangat penting dalam transfer elektron selama proses oksidasi deaminasi yang dikatalisis DAO. Kekurangan tembaga, meskipun jarang terjadi, dapat melumpuhkan aktivitas DAO. Selain itu, kelebihan seng (Zinc) dapat mengganggu penyerapan tembaga, secara tidak langsung menurunkan fungsi DAO. Hal ini memperkuat perlunya pendekatan nutrisi yang seimbang ketika mempertimbangkan intervensi untuk intoleransi histamin.

VIII.8. Peran DAO dalam Imunitas dan Inflamasi

Histamin adalah mediator pro-inflamasi yang klasik. Dengan menonaktifkannya, DAO secara intrinsik adalah agen anti-inflamasi. Dalam respons luka atau trauma, pelepasan histamin lokal yang besar memicu vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan peningkatan permeabilitas untuk merekrut sel imun. Setelah tugasnya selesai, DAO harus bekerja cepat untuk menurunkan kadar histamin dan mengakhiri fase inflamasi akut.

Aktivitas DAO yang rendah dapat menyebabkan fase inflamasi berkepanjangan atau respons alergi yang berlebihan, yang kemudian berkontribusi pada penyakit inflamasi kronis, menunjukkan betapa sentralnya DAO dalam resolusi inflamasi yang sehat.

***