Marmut, atau lebih dikenal dengan nama internasionalnya, Guinea Pig (Cavia porcellus), adalah hewan pengerat kecil yang sangat populer sebagai hewan peliharaan. Dikenal karena sifatnya yang lembut, suaranya yang khas (wheek-wheek!), serta ekspresi wajahnya yang selalu terlihat penasaran, marmut telah mencuri hati jutaan orang di seluruh dunia. Mereka bukan hanya sekadar makhluk mungil yang lucu; marmut memiliki sejarah yang kaya, beragam jenis, kebutuhan perawatan khusus, dan kepribadian yang unik yang membuat mereka menjadi teman hidup yang menyenangkan.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami dunia marmut secara mendalam, dari asal-usulnya yang misterius hingga panduan perawatan harian yang komprehensif. Baik Anda seorang calon pemilik, pemilik baru, atau sudah lama memelihara marmut, informasi di sini dirancang untuk memperkaya pemahaman Anda dan membantu Anda memberikan kehidupan terbaik bagi hewan kesayangan Anda.
1. Apa Itu Marmut (Guinea Pig)?
Marmut adalah anggota keluarga Caviidae, genus Cavia. Meskipun namanya "Guinea Pig," mereka sebenarnya bukan babi dan tidak berasal dari Guinea di Afrika. Nama ini diyakini berasal dari berbagai teori, salah satunya karena mereka dibawa ke Eropa melalui kapal-kapal dagang yang berlabuh di Guinea (atau mungkin 'Guiana' di Amerika Selatan), dan suara yang mereka hasilkan mirip dengan suara babi kecil ('pig'). Marmut merupakan hewan pengerat yang relatif kecil, dengan berat rata-rata 700-1200 gram dan panjang sekitar 20-30 cm. Mereka hidup rata-rata 5-7 tahun, namun dengan perawatan yang sangat baik, beberapa dapat hidup hingga 8-10 tahun.
Hewan sosial ini membutuhkan interaksi yang konstan, baik dengan sesama marmut maupun dengan manusia. Mereka sangat suka bersembunyi dan menjelajahi lingkungan baru, dan memiliki sistem komunikasi suara yang kompleks. Kepribadian mereka berkisar dari pemalu hingga sangat berani dan interaktif, tergantung pada individu dan tingkat sosialisasi yang mereka terima.
2. Sejarah dan Asal-usul Marmut
Sejarah marmut sangat menarik dan panjang, berakar dalam peradaban kuno Amerika Selatan. Mereka bukan sekadar hewan liar yang dijinakkan; marmut telah didomestikasi oleh suku-suku Andes (seperti suku Inca) di wilayah yang sekarang menjadi Peru, Bolivia, dan Ekuador, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Tujuan utama domestikasi mereka adalah sebagai sumber makanan dan sebagai hewan kurban dalam upacara keagamaan.
Suku Inca sangat menghargai marmut. Mereka memelihara marmut dalam jumlah besar, dan kadang-kadang juga digunakan dalam pengobatan tradisional. Sisa-sisa arkeologi telah menemukan marmut yang dikuburkan bersama manusia, menunjukkan pentingnya mereka dalam budaya dan kepercayaan kuno.
Marmut tiba di Eropa sekitar abad ke-16, dibawa oleh para penjelajah Spanyol dan Belanda. Mereka dengan cepat menjadi hewan peliharaan populer di kalangan bangsawan dan kaum elit Eropa, termasuk Ratu Elizabeth I. Sejak saat itu, popularitas mereka terus meningkat, menyebar ke seluruh dunia sebagai hewan peliharaan yang dicintai. Dari peran sebagai ternak, hewan kurban, hingga akhirnya menjadi teman di rumah, perjalanan marmut adalah kisah adaptasi dan penerimaan.
3. Karakteristik Fisik Marmut
Marmut memiliki beberapa karakteristik fisik yang membedakannya dari hewan pengerat lain:
- Ukuran dan Berat: Seperti disebutkan, mereka umumnya berukuran 20-30 cm dan berat 700-1200 gram. Jantan cenderung sedikit lebih besar dan berat daripada betina.
- Bulu: Bulu mereka bervariasi dalam warna, pola, dan tekstur, tergantung pada jenisnya. Ada yang berbulu pendek, panjang, keriting, bahkan tanpa bulu sama sekali.
- Gigi: Marmut memiliki empat gigi seri (dua di atas, dua di bawah) yang tumbuh terus menerus sepanjang hidup mereka. Ini adalah adaptasi penting yang memungkinkan mereka untuk menggerogoti makanan berserat. Gigi geraham mereka juga terus tumbuh.
- Kaki: Mereka memiliki empat jari di kaki depan dan tiga jari di kaki belakang. Kuku mereka juga tumbuh terus menerus dan membutuhkan pemotongan rutin.
- Mata dan Telinga: Mata marmut relatif besar dan berada di samping kepala, memberikan mereka bidang pandang yang luas. Telinga mereka kecil, bulat, dan seringkali tertutup sebagian oleh bulu.
- Ekor: Tidak seperti kebanyakan hewan pengerat lainnya, marmut tidak memiliki ekor eksternal yang terlihat.
4. Jenis-Jenis Marmut (Breed) yang Populer
Ada berbagai jenis marmut, masing-masing dengan karakteristik bulu dan penampilan yang unik. Mengenal jenisnya dapat membantu Anda memilih hewan peliharaan yang sesuai dengan preferensi dan kemampuan perawatan Anda. Berikut adalah beberapa jenis yang paling populer:
4.1. Berbulu Pendek (Smooth-Coated)
4.1.1. American (Self) Guinea Pig
Jenis ini adalah yang paling umum dan dikenal. Mereka memiliki bulu yang pendek, lurus, dan halus yang terletak rata di tubuh mereka. Mereka datang dalam berbagai warna solid (self), seperti hitam, putih, merah, krem, dan emas. American Guinea Pig dikenal karena temperamennya yang tenang dan mudah dirawat, menjadikannya pilihan ideal bagi pemilik marmut pemula. Perawatan bulunya minimal, hanya membutuhkan penyikatan sesekali.
4.1.2. English Guinea Pig
Sebenarnya, American dan English Guinea Pig seringkali merujuk pada jenis yang sama, yaitu marmut berbulu pendek yang umum. Perbedaannya cenderung historis atau regional dalam penamaan. Mereka adalah cavy klasik yang banyak orang bayangkan ketika memikirkan marmut.
4.2. Berbulu Bergelombang atau Keriting (Rough-Coated)
4.2.1. Abyssinian Guinea Pig
Marmut Abyssinian terkenal dengan "rosettes" atau pusaran bulu yang khas. Mereka memiliki setidaknya delapan roset yang tersebar secara simetris di seluruh tubuh, memberikan mereka tampilan yang unik dan acak-acakan. Bulu mereka pendek dan kasar. Abyssinian sering digambarkan memiliki kepribadian yang lincah dan sedikit nakal, penuh energi dan rasa ingin tahu. Perawatan bulu mereka memerlukan sedikit perhatian lebih untuk mencegah kusut di area roset.
4.2.2. Teddy Guinea Pig
Teddy memiliki bulu pendek yang sangat lebat dan padat, berdiri tegak di seluruh tubuh, memberikan mereka penampilan seperti boneka beruang (teddy bear). Bulunya terasa lembut dan empuk saat disentuh. Teddy adalah jenis yang ramah dan menyenangkan, cocok untuk keluarga. Perawatan bulunya cukup mudah, mirip dengan American.
4.2.3. Rex Guinea Pig
Mirip dengan Teddy, Rex juga memiliki bulu pendek yang padat dan berdiri tegak, tetapi bulu Rex lebih kasar dan kurang "empuk" dibandingkan Teddy. Bulunya memiliki tekstur unik seperti wol atau kawat yang lembut. Rex juga dikenal karena sifatnya yang ramah dan mudah bergaul.
4.3. Berbulu Panjang (Long-Coated)
Jenis marmut berbulu panjang membutuhkan komitmen perawatan yang lebih tinggi, terutama dalam hal grooming, untuk mencegah bulu kusut dan kotor.
4.3.1. Peruvian Guinea Pig
Peruvian adalah salah satu jenis marmut berbulu terpanjang, dengan bulu yang tumbuh ke depan dan ke belakang, serta dua roset di bagian belakang yang membuat bulunya jatuh seperti poni di wajahnya. Bulunya bisa tumbuh sangat panjang, mencapai lantai. Mereka membutuhkan penyikatan harian dan seringkali perlu dipangkas atau diikat agar tetap bersih dan tidak kusut. Meskipun demikian, Peruvian dikenal sangat manis dan lembut.
4.3.2. Silkie (Sheltie) Guinea Pig
Silkie, atau Sheltie, memiliki bulu panjang yang halus dan mengalir ke belakang dari kepala mereka, tanpa ada roset di wajah. Bulunya rata, mirip dengan bulu anjing Sheltie, dan membutuhkan perawatan harian yang intensif untuk menjaga kebersihan dan mencegah kusut. Silkies umumnya memiliki temperamen yang tenang dan penyayang.
4.3.3. Coronet Guinea Pig
Coronet adalah jenis marmut berbulu panjang yang memiliki satu roset yang khas di bagian atas kepala mereka, menyerupai mahkota kecil. Bulu di seluruh tubuhnya panjang dan mengalir ke belakang, mirip dengan Silkie. Kombinasi bulu panjang dan "mahkota" ini memberikan mereka penampilan yang elegan. Perawatan bulunya sama intensifnya dengan Peruvian atau Silkie.
4.3.4. Texel Guinea Pig
Texel adalah jenis marmut berbulu panjang yang memiliki bulu keriting. Bayangkan Silkie dengan bulu keriting yang indah! Bulu keriting yang panjang ini membutuhkan perawatan yang sangat hati-hati untuk mencegah kusut dan matting. Mereka adalah salah satu jenis yang paling unik dan memukau, dengan kepribadian yang umumnya tenang.
4.3.5. Merino Guinea Pig
Merino adalah versi berbulu keriting dari Coronet. Mereka memiliki bulu keriting yang panjang dan sebuah roset di atas kepala. Perawatan yang dibutuhkan sangat tinggi karena kombinasi bulu panjang dan keriting.
4.3.6. Alpaca Guinea Pig
Alpaca adalah versi keriting dari Peruvian. Mereka memiliki bulu keriting yang panjang, tumbuh ke depan dan ke belakang, dengan roset di bagian belakang kepala. Ini adalah salah satu jenis yang paling menantang untuk dirawat karena bulu keritingnya yang sangat panjang dan arah pertumbuhannya yang unik.
4.4. Tanpa Bulu (Hairless)
4.4.1. Skinny Pig
Skinny Pig sebagian besar tidak berbulu, kecuali sedikit bulu di moncong dan kaki mereka. Kulit mereka lembut dan keriput. Karena tidak memiliki bulu pelindung, Skinny Pig lebih rentan terhadap suhu dingin dan membutuhkan lingkungan yang hangat. Kulit mereka juga perlu dijaga kelembapannya. Mereka dikenal sangat ramah dan suka meringkuk.
4.4.2. Baldwin Guinea Pig
Baldwin Pig lahir dengan bulu, tetapi akan kehilangan semua bulunya dalam dua hingga lima minggu pertama kehidupannya, menjadi benar-benar botak. Sama seperti Skinny Pig, mereka membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga suhu tubuh dan kelembapan kulit.
Memilih jenis marmut yang tepat bergantung pada preferensi estetika, serta kesediaan Anda untuk berkomitmen pada perawatan bulu yang dibutuhkan. Marmut berbulu pendek adalah pilihan yang bagus untuk pemula, sementara jenis berbulu panjang dan tanpa bulu membutuhkan lebih banyak waktu dan perhatian.
5. Perilaku dan Sifat Marmut
Marmut adalah makhluk dengan kepribadian yang kompleks dan perilaku yang menarik. Memahami perilaku mereka akan membantu Anda membangun ikatan yang lebih kuat dengan hewan peliharaan Anda.
5.1. Komunikasi Suara
Salah satu aspek paling terkenal dari marmut adalah vokal mereka. Mereka memiliki berbagai macam suara yang digunakan untuk berkomunikasi:
- "Wheek! Wheek!": Ini mungkin suara marmut yang paling ikonik. Biasanya dikeluarkan saat mereka sangat gembira, lapar, atau saat Anda membuka lemari es (karena mereka mengasosiasikan suara ini dengan makanan). Ini adalah panggilan minta perhatian.
- Purring (Mendengkur): Mendengkur rendah yang lembut seringkali menunjukkan kepuasan dan kebahagiaan. Jika Anda mengelus marmut Anda dan mereka mendengkur, itu berarti mereka merasa nyaman. Namun, purr yang lebih pendek dan bernada tinggi bisa menjadi tanda kecemasan atau iritasi.
- Rumblin' (Mendengung): Suara mendengung dengan nada yang lebih dalam, seringkali disertai dengan gerakan menggoyang-goyangkan pinggul. Ini adalah bagian dari pacaran dan menunjukkan dominasi. Jantan sering melakukan ini untuk menarik betina, atau untuk menunjukkan siapa bos di antara sesama marmut.
- Chirp (Mencicit): Suara ini mirip dengan kicauan burung dan sangat jarang didengar. Para ahli percaya bahwa ini adalah tanda stres ekstrem atau ketakutan, tetapi beberapa juga mengamati chirp ketika marmut sedang sangat senang atau terkejut.
- Whining/Moaning (Merengek/Mendesah): Ini adalah tanda ketidaknyamanan atau frustrasi ringan, mungkin karena mereka tidak mendapatkan makanan yang diinginkan atau tidak suka disentuh di tempat tertentu.
- Teeth Chattering (Gigi Berdecit): Ini adalah tanda peringatan yang jelas bahwa marmut Anda merasa terancam, marah, atau kesal. Jika dua marmut saling berdecit gigi, itu bisa berarti perkelahian akan segera terjadi.
- Hissing (Mendesis): Sangat jarang, tetapi mirip dengan gigi berdecit, ini adalah tanda agresif dan tidak senang.
5.2. Perilaku Sosial
Marmut adalah hewan sosial yang berkembang biak paling baik jika dipelihara berpasangan atau berkelompok. Memelihara satu marmut sendirian dapat menyebabkan depresi dan masalah perilaku. Pasangan sesama jenis (dua jantan atau dua betina) seringkali merupakan pengaturan terbaik. Jika memelihara jantan dan betina, jantan harus disterilkan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Mereka suka meringkuk satu sama lain, tidur berdekatan, dan saling grooming (meskipun tidak seintens kucing). Interaksi sosial dengan manusia juga sangat penting. Marmut yang sering diajak berinteraksi sejak usia muda cenderung lebih jinak dan suka diajak bermain.
5.3. Kebiasaan Unik Lainnya
- Popcorning: Ini adalah perilaku yang menggemaskan di mana marmut melompat ke udara secara spontan, kadang-kadang dengan lari atau memutar di tengah lompatan. Ini adalah tanda kebahagiaan dan kegembiraan yang ekstrem, sering terlihat pada marmut muda atau ketika mereka sangat senang.
- Copropagy (Makan Kotoran Sendiri): Meskipun mungkin terdengar menjijikkan, ini adalah perilaku normal dan esensial. Marmut menghasilkan dua jenis kotoran: yang keras dan yang lembut (cecals). Cecals mengandung nutrisi penting (termasuk vitamin B dan K) yang tidak diserap sepenuhnya saat makanan melewati sistem pencernaan pertama kali. Mereka makan cecals ini langsung dari anus untuk mendapatkan nutrisi tambahan. Ini adalah bagian vital dari diet mereka.
- Menjelajah dan Bersembunyi: Marmut adalah hewan mangsa di alam liar, sehingga naluri untuk bersembunyi sangat kuat. Mereka membutuhkan banyak tempat persembunyian (rumah-rumahan kecil, terowongan) di kandang mereka agar merasa aman. Mereka juga suka menjelajahi lingkungan baru.
- Rutinitas: Marmut sangat menyukai rutinitas. Mereka akan belajar mengenali suara dan jadwal pemberian makan Anda. Perubahan mendadak dalam rutinitas bisa membuat mereka stres.
6. Nutrisi dan Pola Makan yang Tepat
Diet adalah salah satu pilar terpenting dalam menjaga kesehatan marmut. Sistem pencernaan mereka sangat unik dan membutuhkan serat yang tinggi secara terus-menerus untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, marmut tidak dapat memproduksi Vitamin C sendiri, sehingga harus mendapatkannya dari makanan.
6.1. Rumput Kering (Hay) - Pondasi Diet
Hay berkualitas tinggi (seperti Timothy hay atau Orchard hay) harus selalu tersedia tanpa batas (ad libitum) bagi marmut. Ini adalah komponen terpenting dari diet mereka karena beberapa alasan:
- Serat: Menyediakan serat tak larut yang esensial untuk menjaga motilitas usus yang sehat dan mencegah stasis gastrointestinal.
- Gigi: Menggerogoti hay secara terus-menerus membantu mengikis gigi seri dan geraham mereka yang tumbuh terus-menerus, mencegah masalah gigi seperti maloklusi (gigi tidak sejajar).
- Hiburan: Memberikan aktivitas mengunyah yang alami dan membantu mencegah kebosanan.
Hindari Alfalfa hay untuk marmut dewasa karena kandungan kalsiumnya terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kandung kemih. Alfalfa hanya cocok untuk marmut muda di bawah 6 bulan atau betina hamil/menyusui.
6.2. Pelet Khusus Marmut
Berikan pelet khusus marmut berkualitas tinggi (bukan pelet kelinci atau hamster) dalam jumlah terbatas (sekitar 1/8 hingga 1/4 cangkir per marmut dewasa per hari). Pelet ini harus diformulasikan khusus untuk marmut, diperkaya dengan Vitamin C, dan berbasis hay (bukan biji-bijian atau buah-buahan). Hindari pelet yang mengandung biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, atau buah-buahan kering, karena ini tinggi gula dan rendah serat.
6.3. Sayuran Segar - Sumber Vitamin C Utama
Marmut membutuhkan sekitar 10-30 mg Vitamin C per hari. Karena mereka tidak bisa memproduksinya sendiri, sayuran segar adalah sumber utama. Berikan sekitar satu cangkir sayuran segar campuran per marmut per hari, dibagi menjadi dua kali makan. Variasi adalah kunci untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
Contoh sayuran yang baik:
- Kaya Vitamin C: Paprika hijau atau merah (sangat bagus!), brokoli (dalam jumlah sedikit karena dapat menyebabkan gas), peterseli, kangkung, mustard greens.
- Sayuran Berdaun Hijau Lainnya: Selada romaine (bukan iceberg!), daun lobak, daun wortel (jumlah terbatas karena tinggi kalsium), selada hijau.
- Sayuran Lain: Zucchini, mentimun, seledri (potong kecil-kecil untuk mencegah serat tersangkut).
Putar variasi sayuran setiap hari untuk mencegah kebosanan dan memastikan nutrisi yang lengkap. Hindari sayuran seperti bawang merah, bawang putih, kentang, jamur, dan alpukat yang beracun atau tidak cocok untuk marmut.
6.4. Buah-buahan (Sebagai Camilan)
Buah-buahan harus diberikan sangat jarang dan dalam jumlah kecil (maksimal satu atau dua kali seminggu) karena kandungan gulanya yang tinggi. Contoh buah yang bisa diberikan adalah irisan kecil apel, stroberi, blueberry, atau semangka. Selalu buang biji buah.
6.5. Air Bersih
Air bersih dan segar harus selalu tersedia dalam botol minum dengan nozzle logam. Bersihkan botol minum setiap hari untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri. Beberapa marmut juga suka minum dari mangkuk keramik berat, tetapi pastikan mangkuk tidak mudah tumpah dan airnya tidak terkontaminasi oleh alas kandang atau kotoran.
6.6. Makanan yang Dilarang Keras
Beberapa makanan berbahaya atau tidak cocok untuk marmut:
- Produk susu (tidak bisa mencerna laktosa).
- Daging atau produk hewani lainnya.
- Cokelat.
- Bawang merah, bawang putih, daun bawang.
- Kentang mentah atau daun kentang.
- Jamur.
- Alpukat.
- Esberg lettuce (sedikit nutrisi, dapat menyebabkan diare).
- Roti, sereal, keripik, makanan manusia olahan.
- Biji-bijian atau kacang-kacangan (banyak ditemukan di campuran pelet murah).
- Permen atau makanan manis lainnya.
7. Kandang dan Lingkungan Hidup yang Ideal
Kandang yang tepat adalah kunci untuk kesehatan dan kebahagiaan marmut. Mereka membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak, menjelajah, dan bermain.
7.1. Ukuran Kandang
Marmut membutuhkan ruang yang jauh lebih besar daripada yang sering dibayangkan. Kandang yang terlalu kecil dapat menyebabkan masalah perilaku, stres, dan masalah kesehatan. Berikut adalah pedoman ukuran minimum:
- Untuk 1 marmut: Minimum 0.7 meter persegi (sekitar 7.5 kaki persegi). Namun, disarankan untuk memelihara minimal dua marmut, jadi ukuran ini sebenarnya jarang relevan.
- Untuk 2 marmut: Minimum 0.7-1 meter persegi (sekitar 7.5-10.5 kaki persegi). Ukuran yang lebih besar selalu lebih baik.
- Untuk 3-4 marmut: Minimum 1.3 meter persegi (sekitar 14 kaki persegi).
Kandang "C&C" (Cubes & Coroplast) adalah pilihan populer karena fleksibilitas ukurannya dan kemudahan membersihkannya.
7.2. Jenis Kandang
- Kandang Berjeruji (Wire Cages): Pastikan jerujinya rapat sehingga marmut tidak bisa tersangkut atau melarikan diri. Alas kawat harus dihindari karena dapat melukai kaki marmut (bumblefoot). Jika ada, lapisi dengan bahan padat.
- Kandang Plastik atau Aquarium: Tidak disarankan. Ukurannya cenderung terlalu kecil dan ventilasinya buruk, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.
- Kandang C&C (Cubes & Coroplast): Ini adalah pilihan favorit banyak pemilik marmut. Terbuat dari panel kawat kubus yang disambungkan dan alas dari lembaran plastik bergelombang (coroplast). Sangat mudah dibersihkan dan dapat diperluas sesuai kebutuhan.
7.3. Lokasi Kandang
Pilih lokasi yang:
- Tenang dan aman: Jauh dari kebisingan ekstrem, hewan peliharaan lain (seperti anjing atau kucing) yang tidak terlatih, dan anak kecil tanpa pengawasan.
- Suhu stabil: Hindari sinar matahari langsung, draft dingin, atau area di dekat pemanas/AC. Suhu ideal adalah 18-24°C. Marmut rentan terhadap heatstroke jika kepanasan dan radang paru-paru jika kedinginan.
- Terintegrasi dengan keluarga: Marmut adalah hewan sosial. Menempatkan kandang di area yang sering dilalui keluarga (misalnya ruang tamu) akan membantu mereka merasa menjadi bagian dari keluarga dan lebih mudah disosialisasikan.
7.4. Alas Kandang (Bedding)
Pilih alas kandang yang aman, penyerap, dan tidak berdebu:
- Fleece: Sangat populer, dapat dicuci dan digunakan kembali, hemat biaya jangka panjang, dan lembut di kaki marmut. Membutuhkan lapisan penyerap di bawahnya (handuk atau matras).
- Kayu Aspen atau Pinus yang diproses (Kiln-Dried Pine): Aman jika sudah diproses untuk menghilangkan fenol (minyak alami yang berbahaya).
- Kertas daur ulang (misalnya Carefresh): Sangat penyerap dan aman.
Hindari alas dari serutan cedar atau pinus yang tidak diproses (mengandung fenol berbahaya), alas kucing berbahan tanah liat, atau alas jagung (dapat menyebabkan penyumbatan usus jika tertelan).
7.5. Aksesori Penting di Kandang
- Tempat Persembunyian: Setiap marmut harus memiliki setidaknya satu tempat persembunyian (rumah-rumahan kecil, terowongan) agar mereka merasa aman dan dapat beristirahat.
- Botol Minum Air: Sediakan setidaknya satu botol air per dua marmut, pastikan selalu terisi dan bersih.
- Mangkuk Makanan: Mangkuk keramik berat (agar tidak mudah tumpah) untuk pelet dan sayuran.
- Rak Hay (Hay Rack): Penting untuk menjaga hay tetap bersih dan tidak terkontaminasi kotoran atau alas kandang.
- Mainan: Mainan sederhana seperti terowongan karton, bola jerami, atau mainan kunyah dari kayu yang tidak diolah. Hindari roda lari, karena dapat melukai tulang belakang marmut.
8. Perawatan Harian dan Rutin
Merawat marmut melibatkan rutinitas harian dan mingguan untuk memastikan mereka tetap sehat dan bahagia.
8.1. Pemberian Makan Harian
- Pastikan hay selalu tersedia tanpa batas.
- Berikan pelet dalam jumlah terbatas.
- Sajikan sayuran segar dua kali sehari (pagi dan sore).
- Periksa botol air dan isi ulang dengan air bersih.
8.2. Kebersihan Kandang Harian
- Bersihkan area tempat marmut buang air kecil dan besar (spot cleaning).
- Buang sisa makanan yang tidak dimakan untuk mencegah pembusukan.
- Bersihkan mangkuk makanan dan botol air.
8.3. Pembersihan Kandang Mingguan/Dwimingguan
- Ganti semua alas kandang yang kotor.
- Bersihkan seluruh kandang dengan air dan sabun yang aman untuk hewan peliharaan, atau campuran cuka putih dan air. Bilas hingga bersih.
- Periksa semua aksesori dan bersihkan jika perlu.
8.4. Grooming (Perawatan Tubuh)
- Memotong Kuku: Kuku marmut tumbuh terus menerus dan harus dipotong setiap 2-4 minggu sekali. Gunakan gunting kuku khusus hewan peliharaan. Hati-hati jangan sampai memotong bagian cepat (quick) yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Jika ragu, minta bantuan dokter hewan atau groomer.
- Menyisir Bulu: Marmut berbulu pendek hanya membutuhkan penyikatan sesekali. Marmut berbulu panjang membutuhkan penyikatan harian untuk mencegah kusut dan matting. Gunakan sikat lembut atau sisir bergerigi lebar.
- Memandikan: Marmut umumnya tidak perlu sering dimandikan, kecuali jika benar-benar kotor atau berbau. Gunakan sampo khusus hewan kecil (tanpa pewangi atau pewarna), gunakan air hangat, dan pastikan membilasnya sampai bersih. Keringkan dengan handuk dan pengering rambut (dengan pengaturan rendah dan jaga jarak) untuk mencegah hipotermia.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Setiap hari atau setiap kali Anda berinteraksi dengan marmut, periksa mata, hidung, telinga (bersih, tidak ada cairan atau bau), gigi (tidak terlalu panjang, tidak ada bau busuk), kulit dan bulu (tidak ada benjolan, luka, parasit, atau kerontokan bulu), dan area anal (bersih).
9. Kesehatan Umum Marmut dan Penyakit yang Sering Terjadi
Marmut adalah hewan yang pandai menyembunyikan tanda-tanda penyakit, yang merupakan naluri bertahan hidup. Oleh karena itu, pemilik harus sangat waspada terhadap perubahan sekecil apa pun dalam perilaku atau kebiasaan makan mereka.
9.1. Tanda-tanda Umum Penyakit
- Penurunan nafsu makan atau berhenti makan (ini adalah keadaan darurat!).
- Penurunan minum.
- Lesu atau kurang aktif dari biasanya.
- Perubahan kotoran (diare, kotoran sangat kecil/keras, atau tidak ada kotoran).
- Mata berair, kotoran mata, atau mata cekung.
- Hidung berair atau bersin terus menerus.
- Kerontokan bulu, gatal-gatal, atau luka di kulit.
- Sulit bernapas (bernapas cepat, terengah-engah).
- Postur tubuh membungkuk atau menunjukkan rasa sakit.
- Perubahan berat badan yang signifikan.
9.2. Penyakit Umum pada Marmut
9.2.1. Scurvy (Kekurangan Vitamin C)
Karena marmut tidak dapat mensintesis Vitamin C, mereka rentan terhadap scurvy jika dietnya tidak mencukupi. Gejala meliputi nyeri sendi, kesulitan bergerak, bulu kasar, nafsu makan berkurang, dan pendarahan internal. Pencegahan adalah dengan memastikan asupan Vitamin C harian yang cukup melalui sayuran segar dan pelet yang diperkaya.
9.2.2. Masalah Gigi (Maloklusi)
Gigi marmut tumbuh terus-menerus. Jika tidak terkikis dengan baik (terutama dengan mengunyah hay), gigi bisa menjadi terlalu panjang dan tidak sejajar (maloklusi), menyebabkan kesulitan makan, penurunan berat badan, dan luka di mulut. Perawatan hay yang cukup adalah pencegahan terbaik.
9.2.3. Infeksi Saluran Pernapasan (URI)
Disebabkan oleh bakteri dan bisa sangat serius. Gejala meliputi bersin, batuk, hidung berair, mata berair, kesulitan bernapas, dan lesu. Membutuhkan antibiotik dari dokter hewan segera.
9.2.4. Masalah Kulit dan Parasit
- Tungau: Seringkali menyebabkan gatal parah, kerontokan bulu, dan kulit berkerak. Bisa sangat menyakitkan.
- Kutu: Menyebabkan gatal, tetapi biasanya tidak separah tungau.
- Jamur (Ringworm): Menyebabkan bercak botak, kulit bersisik, dan gatal.
Semua masalah kulit ini memerlukan diagnosis dan pengobatan dari dokter hewan.
9.2.5. Batu Kandung Kemih (Bladder Stones)
Pembentukan batu di kandung kemih atau saluran kemih, seringkali terkait dengan diet tinggi kalsium. Gejala meliputi kesulitan buang air kecil, darah dalam urin, atau rasa sakit. Pencegahan meliputi diet rendah kalsium untuk marmut dewasa dan air minum yang cukup.
9.2.6. Pododermatitis (Bumblefoot)
Infeksi bakteri pada telapak kaki, sering disebabkan oleh alas kandang yang kotor, permukaan kasar (alas kawat), atau obesitas. Menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan luka di kaki. Pencegahan adalah menjaga kebersihan kandang dan menyediakan alas yang lembut.
9.3. Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Jika Anda melihat salah satu tanda penyakit di atas, terutama jika marmut berhenti makan atau lesu, segera hubungi dokter hewan yang berpengalaman dengan hewan eksotis (exotic vet). Jangan menunggu, karena kondisi marmut bisa memburuk dengan cepat. Penundaan bisa berakibat fatal.
10. Sosialisasi dan Waktu Bermain
Marmut membutuhkan interaksi sosial yang konsisten untuk tumbuh subur, baik dengan sesama marmut maupun dengan manusia.
10.1. Pentingnya Memelihara Lebih dari Satu Marmut
Sebagai hewan sosial, marmut sangat jarang bahagia jika dipelihara sendirian. Mereka membutuhkan teman sebaya untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan saling menghangatkan. Memelihara minimal dua marmut sesama jenis yang cocok adalah yang terbaik. Jika Anda ingin memelihara jantan dan betina, jantan harus dikebiri untuk mencegah kehamilan.
Ketika memperkenalkan marmut baru, lakukan secara bertahap di tempat netral untuk mencegah perkelahian. Awasi mereka dengan cermat.
10.2. Interaksi dengan Manusia
Luangkan waktu setiap hari untuk berinteraksi dengan marmut Anda. Ini bisa berupa:
- Waktu Menggendong: Gendong mereka dengan lembut sambil berbicara dengan suara tenang. Pastikan Anda mendukung seluruh tubuh mereka.
- Waktu Bermain di Lantai (Floor Time): Biarkan mereka berkeliaran di area yang aman (tertutup dan tanpa bahaya) di luar kandang. Sediakan terowongan, kotak kardus, dan mainan untuk mereka jelajakan. Ini memberi mereka kesempatan untuk berolahraga dan menjelajah.
- Pemberian Camilan: Berikan camilan sehat dari tangan Anda untuk membangun kepercayaan.
Kesabaran adalah kunci. Beberapa marmut lebih pemalu dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi nyaman dengan sentuhan manusia.
11. Memilih Marmut yang Tepat
Memilih marmut yang sehat dan cocok untuk Anda adalah langkah pertama menuju hubungan yang langgeng dan bahagia.
11.1. Dari Mana Mendapatkan Marmut?
- Penyelamatan atau Penampungan Hewan (Rescue/Shelter): Ini adalah pilihan yang sangat disarankan. Banyak marmut yang membutuhkan rumah dan Anda bisa memberikan kesempatan kedua bagi mereka. Staf di penampungan seringkali memiliki informasi mendalam tentang temperamen dan riwayat kesehatan masing-masing marmut.
- Peternak Terkemuka: Jika Anda memilih peternak, pastikan mereka beretika, memelihara marmut dalam kondisi bersih dan sehat, dan bersedia menjawab semua pertanyaan Anda.
- Toko Hewan Peliharaan: Meskipun mudah diakses, berhati-hatilah. Pastikan kandang bersih, marmut terlihat sehat, dan mereka tidak dijual terlalu muda. Seringkali, riwayat kesehatan tidak diketahui dan jantan/betina bisa saja salah jenis kelamin.
11.2. Tanda-tanda Marmut yang Sehat
- Aktif dan Waspada: Bergerak dengan lincah, penasaran, dan responsif terhadap lingkungan.
- Mata Cerah dan Bersih: Tidak ada cairan, kemerahan, atau kotoran.
- Hidung Kering dan Bersih: Tidak ada cairan atau bersin.
- Bulu Bersih dan Halus: Tidak ada bercak botak, luka, atau parasit.
- Kotoran Normal: Bentuk oval, padat, dan tidak terlalu basah atau terlalu kering.
- Gigi Sejajar dan Tidak Terlalu Panjang.
- Berat Badan Normal: Tidak terlalu kurus atau terlalu gemuk.
- Tidak ada Benjolan atau Pembengkakan di bawah kulit.
Pilih marmut yang berpasangan jika memungkinkan, karena mereka akan lebih bahagia bersama teman.
12. Mitos dan Fakta Seputar Marmut
Ada banyak kesalahpahaman tentang marmut. Berikut adalah beberapa mitos dan faktanya:
- Mitos: Marmut adalah hewan pengerat yang murah dan mudah dirawat.
Fakta: Meskipun biaya awal mungkin rendah, biaya perawatan jangka panjang (makanan berkualitas, hay, alas kandang, dokter hewan) bisa signifikan. Mereka membutuhkan komitmen waktu dan perhatian yang besar. - Mitos: Marmut bisa hidup sendirian.
Fakta: Marmut adalah hewan sosial dan akan lebih bahagia, sehat, dan lebih berumur panjang jika dipelihara berpasangan atau berkelompok. - Mitos: Marmut tidak perlu Vitamin C tambahan karena mereka makan sayuran.
Fakta: Meskipun beberapa sayuran mengandung Vitamin C, sangat sulit untuk memastikan mereka mendapatkan dosis harian yang cukup hanya dari sayuran saja. Suplementasi seringkali diperlukan, dan pelet khusus marmut yang diperkaya Vitamin C sangat penting. - Mitos: Marmut bisa tinggal di kandang kelinci atau hamster.
Fakta: Kandang kelinci seringkali terlalu kecil, dan kandang hamster (dengan jeruji kecil atau roda lari) sama sekali tidak cocok dan berbahaya. Marmut membutuhkan kandang yang luas dengan alas padat. - Mitos: Semua hewan pengerat makan hal yang sama.
Fakta: Setiap spesies hewan pengerat memiliki kebutuhan diet yang sangat spesifik. Memberi marmut makanan hamster atau kelinci bisa sangat berbahaya bagi kesehatan mereka.
13. Marmut sebagai Hewan Peliharaan Keluarga
Marmut bisa menjadi tambahan yang luar biasa untuk keluarga yang tepat. Mereka menawarkan banyak kegembiraan dan pengalaman belajar.
13.1. Kelebihan Memelihara Marmut
- Jinak dan Ramah: Mereka jarang menggigit (kecuali merasa sangat terancam) dan umumnya menikmati digendong jika sudah terbiasa.
- Vokal dan Ekspresif: Suara mereka yang khas sangat menghibur dan membantu pemilik memahami kebutuhan mereka.
- Relatif Bersih: Dengan pembersihan kandang rutin, mereka tidak terlalu berbau.
- Ukuran yang Dapat Diatur: Cukup kecil untuk hidup di dalam ruangan, tetapi cukup besar untuk interaksi yang berarti.
- Hewan Peliharaan Edukatif: Mengajarkan anak-anak tanggung jawab, empati, dan siklus hidup.
13.2. Pertimbangan Penting
- Komitmen Waktu: Membutuhkan perawatan harian, pembersihan kandang rutin, dan waktu interaksi.
- Biaya: Makanan berkualitas, hay, alas kandang, dan terutama biaya dokter hewan eksotis bisa mahal.
- Bukan Hewan Peliharaan untuk Anak Kecil Saja: Anak-anak di bawah 8-10 tahun harus diawasi saat berinteraksi dengan marmut dan orang dewasa harus bertanggung jawab penuh atas perawatannya.
- Kebutuhan Sosial: Ingat, mereka membutuhkan teman sebaya.
- Rentang Hidup: Dengan rata-rata 5-7 tahun, ini adalah komitmen jangka menengah.
Kesimpulan
Marmut adalah hewan peliharaan yang menawan, cerdas, dan membutuhkan perhatian. Memahami kebutuhan mereka—mulai dari diet yang tepat, kandang yang luas dan aman, perawatan kesehatan rutin, hingga interaksi sosial yang kaya—adalah kunci untuk memastikan mereka menjalani hidup yang panjang, sehat, dan bahagia.
Dengan komitmen dan cinta yang tepat, marmut akan memberikan kegembiraan yang tak terhingga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga Anda. Mereka mungkin kecil, tetapi hati mereka besar, dan suara "wheek" mereka yang ceria adalah melodi yang menyenangkan bagi setiap pemiliknya.